Sebelum ke Parung, Habib Saggaf pernah mendirikan Ponpes Nurul Ulum di Kali Mas Madya, Surabaya, yang banyak menerima murid dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Afrika.
Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un. Mustasyar PBNU KH Ahmad Shodiq telah berpulang ke rahmatullah. Mursyid Thariqah al-Qadiriyyah wa al-Naqsabandiyyah, Kyai Sepuh ini wafat pada usia lebih dari 90 tahun, di RS. Urip Sumoharjo, Bandar Lampung pada sekitar pukul 15.00 WIB sore hari ini, Jumat, 13 Juli 2018.
Mengenali Gus Dur adalah bagaimana mengenali seorang manusia dengan banyak segi. Selain akrab dengan orang-orang segolonganannya, ia karib bagi orang-orang yang bahkan berseberangan.
Lebih baik dianggap buruk namun kenyataannya baik, dari pada dianggap baik tapi kenyataannya buruk
Banyak orang yang menolak Islam Nusantara, Ini Alasan Alissa Wahid
Gus Dur tidak akan mengatasi kelompok garis keras dan kaum radikal tersebut dengan jalan kekerasan serupa dan militeristik. Kekerasan tidak akan dilawan dengan kekerasan yang sama
Gus Dur sering ditolak kok sama Bu Sinta. Ah, masa seorang cucu pendiri NU, anak dari Mantan Menteri Agama bisa ditolak cewek? Begini ceritanya,
Kegiatan Temu Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian Indonesia di Yogyakarta, Jumat-Ahad (10-12/8/2018) menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis yang terbagi dalam beberapa bidang persoalan...
Suara bising yang keluar dari kaset biasanya dihubungkan dengan musik kaum remaja. Rock ataupun soul, iringan musiknya dianggap tidak bonafide kalau tidak ramai.
Prabowo merasa sangat terkesan dirinya bisa datang ke Tebuireng. Dirinya juga mampu mengenang hubungan baiknya bersama orang-orang yang di Tebuireng.
Banyak makam-makam yang awalnya sepi dan tidak di ketahui namanya oleh masarakat sekitar menjadi ramai peziarah setelah di datangi Gus Dur.
Gus Miek meninggal di RS Budi Mulya, Surabaya dalam usia 53 tahun, karena mengidap kanker paru-paru dan ginjal akut. Teman dekatnya, KH Abdurrahman Wahid -- Ketua PBNU, menuliskan obituari khusus untuk Kompas berikut ini
Jika Allah memudahkan bagimu mengerjakan sholat malam.. Maka janganlah memandang rendah orang orang yang tidur.
Tulisan ini adalah artikel yang ditulis oleh alm. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada tahun 1992 di Koran Kompas. Sangat relevan dengan keadaan di Indonesia saat ini.
Sesudah menandatangani bukti penerimaan gaji tersebut, Gus Dur menyerahkan amplop coklat itu kepada Alwi Shihab, sambil berkata dg bergurau: “Kamu harus membeli jas yang bagus. Menteri luar negeri jangan memalukan,”.
Ali Masykur Musa, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama merupakan salah seorang yang kerap bertemu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dari berbagai pertemuan, Ali Masykur Seksi dua pesan.
Ini salah satu guyonan Gus Dur, Allah Yarham, yang terkenal. Suatu ketika, Nanto (Ketum baru PP Pemuda Muhammadiyah) bertanya pada Gus Dur
Salah satu sifat Gus Dur yang tidak dimiliki oleh yang tokoh-tokoh besar, baik tokoh bangsa, tokoh politik, tokoh agama lainnya, apalagi cuma tokoh kecil sahaja adalah tidak malu menertawakan diri sendiri selain menertawakan orang lain hehehe.
Jaringan Gusdurian mendapatkan anugerah Asia Democracy and Human Rights Award 2018 oleh The Taiwan Foundation for Democracy (TFD).
Di era Gus Dur, Kwik Kian Gie diangkat menjadi menteri Ekuin. Bagaimana kisahnya?
Dengan senang Gus Dur pun menghadap Kiai Fattah sambil membawa kutang sebagai alat bukti. Begitu sudah sampai ndalem (kediaman) Kiai Fattah, Gus Dur mengeluarkan kutang curian tersebut
Tulisan ini adalah artikel yang ditulis oleh Gus Dur tentang Islam dan HAM. Bagaimana isinya?
Ibunda Gus Dur, Nyai Hj Sholichah ini adalah anak dari Mbah Bishri Syansuri, Rais Am PBNU, setelah Mbah Abdul Wahab Hasbullah. Tentang Nyai Hj Sholichah in
Seingat saya, tuduhan keji ini dilancarkan oleh, Jonru dan Mustafa Nahrawardaya. Terlepas dari sikap oposannya, ketiganya keterlaluan. Apalagi ada yang menantang agar tes DNA segala untuk membuktikan jika Jokowi anak Bu Sujiatmi.
- Penanganan konflik antarumat Kristen dan Islam di Ambon tahun 1999 mencerminkan sikap kenegarawanan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang layak diapresiasi. Sehingga konflik tersebut tidak merambah ke daerah lain sebagai sentimen agama yang memicu terjadinya konflik serupa
Gus Dur dan TGH Ahmad Taqiuddin Mansur adalah dua sosok yang banyak menginsipirasi generasi muda. Kenapa?
Gus Dur pernah menulis tentang seorang ustadz yang nyentrik. Bagaimana kisahnya?
Apa yang terjadi ketika Inpres Soeharto dianulir oleh Gus Dur?
Kemampuan untuk melakukan penyesuaian dengan tuntutan zaman tanpa kehilangan identitas semula yang bersumber pada nilai-nilai keagamaan yang paling dalam.
Gus Miek merupakan manifestasi wajah penuh harapan agar manusia selalu berbuat baik dengan cara yang baik, meskipun sekelilingnya tidak baik atau banyak kemungkaran.
Sosok ini merupakan orang yang sangat dihormati di Aceh. Masyarakat di sana memanggilnya “Tgk Beurahim Wayla” dan percaya bahwa ia sering menunaikan Salat Jumat di Makkah dan kembali pada hari itu juga.
Ketika Gus Dur dan dua presiden, AS dan Prancis dalam satu pesawat. Apa yang terjadi?
Kalau ada makam yang diziarahi Gus Dur, pasti kemudian makam itu ramai diziarahi orang
Dalam sebuah atsar (perkataan ulama-ualam) menyatakan bahwa ‘yang mengetahui kedudukan seorang wali adalah sesama wali itu sendiri’
Pada kunjungan ke India, ketika pesawat udara mendekati New Delhi, terdapat awan yang sangat gelap yang menutupi bandar udara sehingga tidak mungkin untuk mendarat di bandara Internasional Indira Gandhi New Delhi, sebuah fenomena alam yang sangat ajaib, tiba-tiba saja langit terbuka dan sehingga pesawat bisa melewati awan dan begitu bisa mendarat, langit kembali tertutup awan hitam kembali
Momentum itu bagi Mahfud terasa aneh dan ajaib karena seolah-olah Gus Dur mengetahui pertemuan itu tanpa diberitahu oleh siapapun. Dia tidak tahu, apakah itu sesuatu yang kebetulan atau tidak. Tapi dia menilai, sepertinya Gus Dur dari kejauhan tahu.
Negeri Riau adalah negerinya orang-orang Naqsyabandi. Dan dari sini telah muncul seorang wali besar Syaikh Abdul Wahab Rokan
Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, merupakan salah satu tokoh yang gigih dalam mempromosikan peran kyai dalam masyarakat Indonesia.
Gus Mus mengatakan bahwa beliau yakin kalau Gus Dur adalah seorang wali. Apa tanda-tandanya?
Gus Dur memiliki cara sendiri ketika menghadapi cacian. Bagaimana cara tersebut?
“Kang, kemarin saya mampir ke makam Mbah Kerto.” kata Gus Dur. Bagaimana kisahnya?
Ini wejangan dari Gus Dur supaya kita tidak mudah merendahkan orang lain. Apa saja wejangan tersebut?
Pelaksanaan Munas NU 2019 merupakan moment untuk mengingat nilai kemanusiaan ala Gus Dur. Seperti apa?
Pluralisme yang menjadi spirit Gus Dur merupakan perwujudan daripada gagasan para sufi. Bagaimana bisa demikian?
Tahu kah Anda, Gus Dur sarjana atau bukan? Ini adalah sebuah anekdot yang penting dibaca...
Artikel yang ditulis Gus Dur tahun 1984 dan lumayan panjang ini cukup memberikan pemahaman tentang Nahdlatul Ulama (NU) hingga kondisinya yang mutakhir.
Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman Ad-Dakhil yang mempunyai arti “Sang Penakluk”, sebuah nama yang diberikan ayahandanya, KH. Wahid Hasyim dengan inspirasi dari seorang perintis Bani Umayyah yang telah menancapkan tonggak kejayaan Islam di Spayol.
Acara yang ketuai Tina Wong dari etnis Tionghoa ini dimeriahkan grup shalawat Pesona asuhan Hj Binti Afidah. Tak hanya warga NU, kegiatan tersebut dihadiri pemeluk agama lain
Seorang laki-laki yang berbeda paham dengan Gus Dur mengeluarkan kecaman dan kata-kata kasar meluapkan kebenciannya. Apa pesan Gus Dur?
Cerita humor Gus Dur ini bercerita tentang tentara Indonesia yang tak butuh otak. Lantas butuh apa?
Gus Dur mengatakan di dalam Gedung KPK pada Oktober 2009, “KPK harus berani dan jujur untuk berpegang pada tugas pemberantasan korupsi. Kenapa takut? Polisi juga orang.”
"Ada tiga hal karakter Jokowi yang mengingatkan saya pada sosok Gus Dur, yakni Jokowi orang yang berani, Jokowi orang yang sederhana, dan ketiga Jokowi orang yang menghadirkan keadilan sosial bagi rakyat, sama dengan Gus Dur," kata Yenny di sela-sela kampanye terbuka Jokowi di Stadion Jember Sport Garden, Kabupaten Jember,
Saat menjabat presiden, Gus Dur pernah dimarahi dan dibentak oleh istri protokoler istana. Kisahnya?
“Loh, kok kamu maju? Bukankah dulu kamu tidak takut pada istrimu?”. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Gus Dur menanggapi dengan balik bertanya, "Lha jadi satpamnya Indonesia itu apa kurang mulia?"
Inilah saat ketika Gus Dur jalan-jalan di Ciganjur malam ini. Apa yang terjadi?
Gus Muwafiq bercerita ketika dia menjadi asisten pribadinya Gus Dur. Bagaimana ceritanya?
Saat Gus Dur berpidato tepat lima menit dan itu mengundang tepuk tangan dari hadirin.
Malaikat Munkar Nakir yang tidak pernah sempat bertanya kepada Gus Dur. Kenapa?
Sejak itu, keakraban Gus Dur dengan Mbah Kyai Idris makin kuat. Bagaimana kisahnya?
Gus Dur tidak mau melibatkan NU dan Banser karena kedua organisasi itu memang didisain tidak untuk urusan mempertahankan kekuasaan politik.
KH Abdurrahman Wahid pernah memberikan pesan-pesan ini tentang bagaimana mendidik anak.
Keistimewaan Gus Dur yang kerap menjadi buah bibir di masyarakat adalah mengenai ramalan-ramalannya yang kerap tembus atau terjadi.
Dalam sebuah pidatonya, KH Abdurrahman Wahid atau yang sering disapa dengan Gus Dur menghimbau agar kita tidak usah bingung ketika diserang orang karena tidak membuat negara Islam.
Ini adalah kisah kewalian Gus Dur saat gagal sowan kepada Kiai Mutamakkin. Bagaimana kisahnya?
Makam para orang suci ini berada di tengah belantara hutan jati di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Tepatnya di petak 76 kawasan Gunung Gamping, ya kini secara administratif dikelola Perhutani Banyuwangi Selatan.
Mantan Presiden RI ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid atau yang sering dipanggil Gus Dur, sangat akrab dan menaruh hormat kepada Gus Miek.
Salah satu karomah dari Syeikh Yasin Al-Fadani adalah dapat mengetahui kematian orang lain. Bagaimana kisahnya?
Gus Dur penah menerima Medali Ramon Magsyasay di Filipina pada tahun 1991. Medali itu pernah hilang, tapi kini ditemukan.
Mahfud MD, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan, sosok Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur meninggalkan seribu kenangan bermanfaat bagi Indonesia.
Gus Dur pernah memberikan 7 pesan yang penting untuk diamalkan dan tidak boleh diabaikan. Apa saja pesan itu?
Ini adalah Nasihat dari Gus Dur tentang esensi shalat. Bagaimana Nasihat tersebut.
Pria kelahiran Rembang 28 Oktober 1928 ini seperti telah banyak diketahui, merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Mbah Moen juga sesepuh yang sangat dihormati di kalangan Nahdliyyin dan juga bangsa Indonesia.
Siapa yang Tak Cinta Papua, Santri Goes To Papua Disambut Penuh Keramahan
Beginilah cara Gus Dur menunjukkan cintanya kepada masyarakat Papua. Semoga kita dapat belajar.
Inilah cara Gus Dur dalam mencintai masyarakat Papua. Seperti apa itu? Simak di sini...
Banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran dan teladan dari sosok Gus Dur. Simak kisahnya di sini....
Catatan Gus Dur, 'Pelacur dan Anjing, Kiai dan Burung'
Di kalangan para santri banyak yang ingin dianugerahi ilmu laduni. Kenapa?
Di antara elemen bangsa Indonesia yang tidak memiliki peran dan andil dalam usaha kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia itu hanya golongan pesantren khususnya NU
Seorang santri yang sangat cerdas dan menojol berkat ketekunannya mengaji. Ia bahkan lebih pandai di antara santri-santri yang lain yang belajar di pondok tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, Shinta Nurriyah didampingi oleh putri bungsunya Inayah Wulandari sengaja datang secara khusus ke Rembang.
Sebelum Almarhum Gus Dur meninggal, beliau ditanya oleh Kiai Uci Turtusi, "Gus apa yang paling diinginkan oleh Gus apa?"
Ketika Gus Dur masih menjadi Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim Asy'ari menemui dalam sebuah mimpi untuk membentuk sebuah badan khusus warga NU agar bisa berperan aktif dalam arena politik praktis.
Sebagai wujud penghargaan terhadap kerja-kerja kemanusiaan serta keadilan yang telah Ibu Sinta Nuriyah Wahid perjuangkan selama puluhan tahun, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga memberikan gelar Doctor Honoris Causa kepada Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid pada hari Rabu, 18 Desember 2019
Memperingati haul ke-10 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur digelar khatmil qur'an. Pada Khataman Quran yang diikuti oleh ratusan hafidz dan hafidzah ini berjalan lancar.
Pola hubungan Internasional inilah yang kelak diwariskan secara turun temurun melalui KH. Wahid Hasyim hingga puncak tongkat estafetnya di lanjutkan oleh Gus Dur
KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus menceritakan awal pertama bertemu dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Cerita ini dituangkan Gus Mus di dalam sebuah postingan di akun instagram pribadinya, @s.kakung, yang diunggah pada Kamis (26/12) hari ini.
Bagi seorang Raida Basha, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari itu dianggap senantiasa memberikan nuansa baru dengan mencerminkan perilaku kemanusiaan sebagai sebuah budaya. Tingkatan sikap kemanusiaan Gus Dur pun dinilai berkelas High Cultur, atau perilaku yang tinggi.
Forum Rembug Budaya yang dilaksanakan di Ciganjur, Sabtu (28/12), dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat dengan menghadirkan beberapa pemantik diskusi dan penanggap, telah menghasilkan beberapa butir pemikiran dan rekomendasi sebagai berikut:
Ketika hadir di acara Haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12), Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri mengingatkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Jika memakai ilmu perbandingan, bisa dibilang Candi Prambanan dan Candi Borobudur sebanding dengan Masjidil Haram. Hal itulah yang membuat saya makin kagum pada Walisongo.
Begitu Gus Ipul masuk ke dalam ruangan, suasana canda tawa makin bergemuruh. Tentu saja masih seputar cerita para Sahabat Banser yang setia mengawal para kyai.
Tanpa didampingi siapa pun, Gus Dur dan aku bertemu di warung nasi depan kampusku. Pakaian batik dan sarung membungkus tubuhnya, peci yang miring serta kacamata tebalnya melengkapi kediriannya.
Adhie yang merupakan aktivis anti-korupsi yang pernah jadi jubir KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat Presiden RI (2000-2001) hingga beliau wafat (2009), juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Kiai Said Aqil Siradj adalah upaya untuk kembali meluruskan jalannya bangsa ini.
Terbentuknya organisasi Nahdlatul Ulama pada tahun 1926 di Surabaya, Jatim, sesungguhnya lebih kepada usaha pe-legitimasi-an dari himpunan “Ulama Fiqh” (para ulama yang berpengetahuan luas dalam yurisprudensi Islam) dan ulama tarekat (sufi) pada waktu itu.
Selama ini dipermukaan umum kakak beradik ini terpandang seringkali berbeda pandangan. Dalam buku berjudul, KH. A. Wahid Hasyim dalam Padangan Dua Putranya - Gus Dur & Gus Sholah, memuat debat kakak beradik di media massa.
Salah satu senior dan Pakar Ushul Fikih Tebuireng, KH. Johari telah meninggal dunia pada Senin (27/1) di RSUD Jombang. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Keluarga Besar Pesantren Tebuireng berduka.
Peristiwa Pelengseran Gus Dur Keluar dari Istana Merdeka
Sebuah kisah tentang kewalian almarhum KH Abdurrahman Wahid pernah dituturkan oleh seorang ulama terkemuka dari Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Tuan Guru Turmudzi Badruddin. Beliau merupakan sahabat dari Gus Dur.
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, atau lebih dikenal sebagai Bin Baz, adalah ulama paling dihormati di Saudi hingga sekarang.
Sudah masyhur, Gus Dur sering tidur di berbagai forum ilmiah, lalu bangun menyampaikan pemaparan sesuai tema, seolah-olah nyambung dengan uraian narasumber-narasumber sebelumnya. Padahal sebelumnya benar-benar tidur, sangat nyenyak pula.
KH. Abdul Wahid Hasyim sosok kiai muda yang dari caranya belajar, berpikir, bergerak unik dan luar biasa. Bahkan, caranya mendidik putra-putrinya juga menarik kita pelajari.
Suatu waktu ada seseorang yang mengadukan masalahnya kepada Gus Dur: “Gus, mohon solusinya, saya sedang punya masalah besar. Usaha saya bangkrut, anak-anak butuh biaya untuk sekolah mereka dan istri saya akhirnya minta cerai.”
Kisah ini mungkin humor yang paling “mabok” dari Gus Dur. Tunjukkan ke saya kalau ada presiden yang berbuat lebih daripada cerita ini, dalam arti GILA-nya.
Suatu hari, di bulan Ramadhan, Gus Dur bersama seorang kyai lain (kyai Asrowi) pernah diundang ke kediaman mantan presiden Soeharto untuk buka bersama.
Gus Dur tidak hanya orang yang jago berhumor, melainkan juga seorang agamawan, negarawan, bahkan seorang guru bangsa.
KH. Masduqi Ali beliau adalah ulama besar dari Babakan, Cirebon. KH. Masduqi Ali, konon beliau adalah sekretaris pribadi Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari.
Akhir-akhir ini banyak orang teriak "stop kriminalisasi ulama". Tapi apakah kalian lupa tahun 1999-2001 Indonesia pernah memiliki presiden yang juga ulama, bukan ulama kemarin sore.
Zaman dahulu, ulama sering “bertengkar”. Yang ahli Tasawwuf, menilai ulama Fiqh jauh dari Tuhan. Karena hanya mempelari “kulit” dan mencampakkan “isi”, sibuk dengan prosedur ibadah dan lupa dengan tujuannya, dan seterusnya.
Sebelum berdirinya NU, Mbah Hasyim Asy'ari sowan dulu ke Habib Hasyim bin Yahya untuk meminta izin.
Gus Dur sering dianggap punya kemampuan spektakuler. Salah satunya, kalau sedang tidur, Gus Dur bisa tahu apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang di sekelilingnya.
Yenni Wahid mengatakan bahwa, sebenarnya kebebasan berpendapat di Indonesia masih dijamin oleh undang-undang. Selama dijamin UU, masyarakat masih bisa bebas bersuara dengan kritis.
Zaman Orde Baru, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) selalu diawasi rejim Soeharto. Mau bicara di forum selalu dipersulit bahkan dilarang-larang.
Tulisan ini akan mengulas tentang sebuah teladan dari Gus Dur yang kebaikannya tidak ingin diketahui orang. Juga tentang alasan mengapa Gus Dur sering ke gereja dan dekat dengan non-muslim.
Mana mungkin Presiden Amerika baca buku. Kalau dia baca buku berarti kelihatan dia nggak punya kerjaan.
Sekitar dua bulan lalu, Pak Warjo meninggal dunia. Ia bukan siapa-siapa. Hanya seorang tukang ketoprak yang berjualan di samping gedung PBNU.
KH. Baha’udin Nursalim (Gus Baha’) menuturkan, perilaku dan watak KH. Abdurrahman Wahid sesungguhnya selaras dengan pandangan dan perilaku KH Hasyim Asy'ari
Judul tulisan ini berbahasa Jawa yang artinya: “Gus Dur Itu Alim Alimnya Orang Paling Alim di Zaman Ini”.
Gus Dur adalah guru yang menjadi wasilah dijadikan Allah untuk melahirkan murid-murid, pengagum, dan mereka yang mencintainya.
Setiap kali KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) datang ke Kebumen, beliau selalu menyempatkan sowan menemui KH. Sonhaji (Mbah Jimbun). Beliau merupakan salah satu guru Gus Dur yang selalu mengajarkan tentang kesederhanaan.
Suatu hari, disela pengumpulan informasi dan penggalangan menjelang satu keputusan politik penting, Gus Dur menyempatkan diri mendatangi Gus Miek yang sedang maraton sema'an MANTAB. Gus Dur menanyakan kondisi Indonesia.
Pada suatu ketika, Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa hendak dakwah ke Papua. Sampai di bandara Soeta, ternyata ada Gus Dur juga di bandara. Pada saat itu, Gus Dur ditemani oleh Kang Maman Imanul Haq. Melihat Gus Dur duduk nyantai, Habib Mundzir menghampiri dan menciumi tangan Gus Dur seraya bersimpuh di hadapan Gus Dur.
Karena prilaku anaknya yang nakal tersebut, akhirnya KH. Wahid memohon kepada Masduqi Ali untuk menemani, membimbing dan mengasuh Gus Dur. Maka sejak itulah, KH. Masduqi Ali menjadi sosok pengasuh Gus Dur.
Sekedar untuk mengenang kembali salah satu sosok Guru Bangsa terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Dan berikut di antara Humor-humor beliau Gus Dur.
Jika disebut “5 Kyai Khos” yang selalu dipatuhi komandonya oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), maka KH Shonhaji Chasbullah Kebumen lah salah satu di antaranya.
Ketika Gus Dur menjadi Presiden RI, beliau mengirim tim ekonominya ke AS untuk bertemu dan meminta pandangan Presiden Bill Clinton tentang ekonomi Indonesia yang saat itu sedang didera krisis.
Ceritanya, Gus Dur berkunjung ke ndalem Mbah Liem di Sumberejo Wangi, Klaten. Setelah menginap semalam di Sumberejo Wangi, Gus Dur, Mbah Lim, dan rombongan berangkat ke Jombang.
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah berkata kepada Nur Misuari yang saat itu menjadi pemimpin muslim Mindanao Filipina: "Menjadi muslim yang baik tidak harus mendirikan Negara”.
Gus, Saya yakin panjenengan dalam keadaan yang sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, dalam keabadian Rahmatullah sana. Izinkan saya mengirimkan sepercik surat pikiran liar saya ini, Gus:
Nama Gus Dur atau Abdurrahman Wahid tak muncul dalam deretan sastrawan Indonesia, sebagaimana karibnya; Gus Mus atau Musthafa Bisri, atau Ahmad Tohari.
Kisah saat Habib Ja'far memprediksi Gus Dur akan menjadi Presiden.
Mbah Lim dalam hal posisinya di hadapan Gus Dur ini adalah Batur, Batir, dan Botoh
Kisah kekaguman KH. Nurul Huda Djazuli terhadap Gus Dur, sampai dibuktikan dengan menyematkan nama Gus Dur pada putranya dengan nama Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar).
Humor Gus Dur tentang kereta api bisa lebih cepat dari pesawat.
“Bila kalian menginginkan kebahagiaan, carilah kedamaian”. Bila musim Haul Gus Dur tiba, ingatanku tentang Gus Dur meninggalkan istana menyembul lagi bersama dengan sejuta kenangan yang lain bersama beliau.
Kisah saat Habib Luthfi dan Gus Dur menceritakan tentang rahasia NU.
Warga NU Lamongan mendapatkan kado istimewa di peringatan Isro' Mi'roj 1442 H.
"Kuburkan eksistensimu di dalam tanah yang tak dikenal. Segala yang tumbuh tanpa ditanam tak akan berbuah matang".
Siapa tak kenal Kyai Abdurrahman Wahid atau populer disapa Gus Dur. Figur yang komplit dan kerap tampil elegan di pentas internasional
Kyai Haji Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI yang ke-4 sudah lama saya kenal melalui siaran televisi, koran-koran dan buku-buku yang memuat pemikiran beliau. Namun yang paling berkesan bagi saya adalah saat kami berdua pernah duduk bersama seharian penuh dari pukul 07.00 pagi hari sampai 19.00 malam hari.
Tengah malam, saat ia menikmati tidur lelahnya yang baru sampai dari perjalanan Mojokerto-Cipasung, ia dibangunkan oleh Mbah Liem. Ia diminta oleh Mbah Liem untuk ikut berkeliling melakukan riyadoh pada tempat yang akan dijadikan sebagai arena Muktamar.
Padahal, kini telah terbukti. Bahwa dunia Arab sudah mulai menormalisasi hubungan diplomatik dan hubungan perdagangan dengan Israel. Apakah mereka peduli dengan kemerdekaan Palestina sebagaimana yang telah diperjuangkan Mbah Wali Gus Dur?
Sejak masih remaja, nama Gus Dur mulai akrab. Namun, pengetahuan Shuniyya hanya sebatas bahwa Gus Dur adalah cucu Hadlrotusy Syaikh Hasyim Asy'arie, pendiri NU
Revolusi pasti harus memakan korban yang begitu besar. Sedangkan Gus Dur selalu melandasi semua lakunya pada moralitas kemanusiaan. Prioritas Gus Dur adalah kemanusiaan. Maka semua yang dilakukan didasarkan pada motivasi kemanusiaan.
Tiga Purnama dari sebuah generasi platinum telah menunjukkan keteladanan yang tak ternilai bagi kita. Mereka bertiga adalah manusia ajaib yang pernah Gusti Allah anugerahkan untuk bangsa Indonesia.
Humor Gus Dur tidak saja menyegarkan dan mencairkan suasana serius, tapi juga berfungsi menyindir orang, tak terkecuali koleganya.
Humor-humor Gus Dur tersaji begitu saja, tanpa batas antara si kaum A dengan si kaum B. Salah satunya adalah saat kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi yang di mana rakyatnya bahagia karena melihat sang raja tertawa karena humor Gus Dur.
Laduni.ID “Cahaya orang-orang bijak bestari mendahului kata-katanya. Maka ketika batin telah tercerahkan, kata-kata mereka sampai (ke lubuk hati pendengarnya)”.
Gus Dur tumbuh dan berkembang di masa kecilnya memang berpindah-pindah, Jombang-Jakarta. Karena sang ayah pernah menjadi Menteri Agama, sekaligus juga pernah menjadi Pengasuh Pesantren Tebuireng. KH. Abdurrahman Wahid lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil.
Laduni.ID Jakarta - Kekayaan khazanah Islam dalam berbagai keilmuan rasanya semakin sulit untuk dipelajari secara menyeluruh.
Pagi itu, tanggal 27 Mei 2006 Mbah Wali Gus Dur dan murid-muridnya termasuk Shuniyya berada di Utan Kayu Jakarta Timur. Beliau sedang mengambil sikap untuk menenangkan para pendukungnya karena situasi sedang memanas.
Laduni.ID Jakarta - Saat diminta pamannya, Kiai Abdul Fattah Hasyim (W. 1977) untuk membantu mengurus Pesantren Tambakberas, Gus Dur muda manut saja.
Laduni.ID Jakarta - Prof. Dr. Syeikh Usamah Azhari dalam karya besar beliau yang berjudul Jamharoh A'lam al Azhar al Syarif memasukkan Gus Dur sebagai salah satu Ulama' Besar Al Azhar Al Syarif. Luar biasa. Masyaallah walhamdulillah
“Salah satu pengasuh Pondok Sidogiri pernah mondok di Tebuireng,” kata Kiai Nawawi Abdul Jalil suatu ketika saat menyikapi Gus Dur dalam percaturan politik nasional. Karena itu beliau minta semua santri dan alumni Sidogiri mendukung Gus Dur.
“Baginda jangan gampang percaya terhadap bahasa Arab jamaah haji dari Indonesia,” ungkap Gus Dur.
Pasca terpilih sebagai Ketua Umum PBNU hasil Muktamar Situbondo, Gus Dur diundang oleh Kerajaan Arab Saudi, bersama lima orang pengurus. Termasuk diantaranya KH MA Sahal Mahfudz dan KH Abdullah Syarwani.
Dalam minuman 'KOPI' ada 3 unsur yang harus diperhatikan, kopi, gula, dan rasa. Kopi adalah orang tua, gula adalah guru, rasa adalah siswa. Jika kopi terlalu pahit siapa yang salah? Gula lah yang disalahkan karena terlalu sedikit, hingga "rasa" kopi menjadi pahit.
“Dalam novel Pram, saya menemukan kutipan semacam ini, “…..laut tetap kaya tak kan kurang, cuma hati manusia semakin dangkal dan miskin,” kata Gus Dur.
Cerita ini saya dengar langsung dari Ndan Kyai M Faizin Gz Plelen Gringsing yang meminpin misi perdamaian ke Tolikara Papua. Berawal dari tawaran Satkornas Banser kepada beberapa satkorcab yang siap diberangkatkan ke Tolikara untuk misi perdamaian terhadap konflik Sara yang berujung pembakaran masjid
Saya sendiri bukan pelukis seperti sahabat Dhinus Mahatva atau Nandang, tapi setidaknya perjumpaan pemikiran pada persoalan filsafat, kebangsaan dan pluralisme, termasuk tema-tema lukisan dan tafsirannya ia menjadi obrolan yang selalu hadir dan mengalir begitu saja, syaratnya cukup kretek dan seruput kopi liong.
Bila musim Haul Gus Dur tiba, ingatanku tentang Gus Dur meninggalkan istana menyembul lagi bersama dengan sejuta kenangan yang lain. Minggu akhir Juli 2001 tepatnya tanggal 23, pagi-pagi sekali aku berangkat ke Jakarta, naik kereta api, setelah mendengar kabar memilukan bahwa Presiden Gus Dur akan meninggalkan istana untuk selanjutnya terbang ke luar negeri (Amerika) untuk berobat.
Isu perusahaan asing yang selalu mengancam Pemerintah Indonesia jika kepentingannya tidak terpenuhi ternyata benar adanya. Bahkan ancaman berbentuk intimidasi atau menakut-nakuti pernah dialami oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahid.
Munculnya KH Yaqut Cholil Qoumas memberi angin segar. Beliau sedari awal telah menegaskan dirinya adalah menteri semua agama. Bukan hanya menteri dari satu agama tertentu saja.
Salah satu kisah hadir dari pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Madrasatul Qur’an Al-Qolam, Papua Barat. Ustadz Darto Syaifuddin juga seorang alumni Madrastul Quran Tebu Ireng tahun 2000. Saat itu beliau berprofesi sebagai penjual ayam dan banyak pelanggan yang membeli ayam darinya.
Pesantren Tegalrejo, Magelang menjadi bagian sejarah pencarian keilmuan yang dijalani oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat itu, tepatnya pada 1957 Gus Dur memutuskan untuk nyantri dibawah asuhan KH. Chudlori
Jika ingin memiliki seorang anak yang sholeh, alim, dan ajli ibadah hendaknya kedua orangtua “nirakati” anaknya, cara nirakati pun telah banyak diajarkan oleh para ulama
Selain dikenal sebagai politisi dan kiai, Gus Dur dikenal juga karena kewaliannya. Banyak sekali hal-hal janggal yang terjadi pada Gus Dur, seperti saat beliau dirawat insentif di Rumah Sakit Gatot Subroto
Dalam unggahan Facebooknya, KH Husein Muhammad menuturkan bahwa beliau menemukan salinan wawancara Gus Dur dengan seseorang. Orang tersebut bertanya tentang kunci agar usaha dan doa dapat dikabulkan oleh Allah SWT
Baik Abah Guru Sekumpul mapun Gus Dur adalah dua sosok ulama besar, namun dalam praktiknya beliau berdua menggunakan pola yang berbeda
Gus Dur juga sosok yang dermawan, dibalik kedermawanannya itu dia ingin hanya Allah saja yang mengetahui perbuatannya itu. Ketika mendapatkan uang dari ceramah atau menjadi narasumber dalam sebuah acara, Gus Dur seringkali membagikan uang tersebut kepada para kiai
Gelar “Kiai” di Indonesia merujuk kepada orang-orang yang memiliki pemahaman ilmu agama lebih tinggi daripada orang pada umumnya. Gelar ini memiliki penyebutan yang berbeda di tiap-tiap daerah, namun substansi dari definisinya tidaklah bergeser sedikitpun
Selain sosok berwawasan luas, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga memiliki kepribadian yang sederhana dan bermental baja. Hal tersebut tak lepas dari pola pendidikan yang ibundanya, Nyai Solichah berikan pada anaknya
Salah satu yang menarik adalah hubungannya dengan Jenderal L. B. Moerdani. Pertemuan Gus Dur dengan Benny Moerdani pada tahun 1975 dalam sebuah upacara
Pada kisaran tahun 1960-an, terdapat enam pemuda yang memiliki kecintaan mendalam terhadap makam para auliya’ (wali Allah), yang berziarah dari satu makam ke makam lainnya. Di antara mereka adalah Gus Dur, Gus Miek, Burhan Demak, Hambali Lasem, Shobib Jepara, dan saya sendiri," tutur Mbah Kyai Abu Bakar dengan penuh kenangan di teras Mushola Pondok Pesantren Tarbiyatul Wathon.
namanya yang sudah besar di kalangan sejarawan Indonesia, tapi memang sejak remaja tepatnya tahun 1991 Ia sudah dititipkan oleh ayahnya Bondan Gunawan
atapan matanya tajam setajam mata burung Garuda, gaya bicaranya lugas tanpa kompromi, tanpa ada yang ditutup-tutupi, ini lah kesan yang kita tangkap saat berhadapan dengan sosok ini. Bondan Kanumoyoso,
Nurcholish Madjid dilahirkan di Jombang, Jawa Timur, pada 17 Maret 1939. Dia dibesarkan pada tengah famili dan lingkungan pesantren yang sangat sederhana.
KH. Ahmad Mustofa Bisri is a foremost Nahdlatul Ulama scholar from Rembang, apart from being a caregiver for the pesantren Raudlotuh Tholibin, he is a multitalented great Islamic teacher who has produced various works of art, calligraphy, a humanist person, and a scholar.
Masalah kemanusiaan merupakan tuntutan dan tanggung jawab bersama tanpa pandang bulu (mas-uliyyah insaniyyah).
Bulan Desember ini, layak kita kenang sebagai bulan pluralisme, HAM, anti korupsi, hari ibu. Di bulan Desember ini juga dikenang, tepat 30 Desember, 12 Tahun yang lalu, Gus Dur wafat.
Menuju haul ke 12 tahun wafatnya K.H Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur banyak orang yang merindukannya. 12 Tahun, Gus Dur telah wafat, tepatnya 30 Desember 2009.
Gus Dur adalah salah satu ulama Indonesia dan sekaligus mantan Presiden Indonesia yang cukup produktif dalam menghasilkan karya tulis.
Di latar Tugu Proklamasi, sejuta lilin duka dinyalakan mereka yang mencintai Gus Dur, meski dalam rinai hujan
Jam 19.00, satu hari menjelang tahun 2009 berganti, HP berdering mengganggu makan malam gratis saya di rumah makan “Jepun”, milik NS, sahabat saya. Jay, wartawan Koran Sindo mengkonfimasi kabar mengejutkan
Jam 19.00, satu hari menjelang tahun 2009 berganti, HP berdering mengganggu makan malam gratis saya di rumah makan “Jepun”, milik NS, sahabat saya. Jay, wartawan Koran Sindo mengkonfimasi kabar mengejutkan
Jam 19.00, satu hari menjelang tahun 2009 berganti, HP berdering mengganggu makan malam gratis saya di rumah makan “Jepun”, milik NS, sahabat saya. Jay, wartawan Koran Sindo mengkonfimasi kabar mengejutkan
Sebuah puisi karya KH. Husein Muhammad ini sangat fenomenal, puisi ini ditujukan kepada mantan Presiden RI ke-4 sekaligus mantan Ketua Umum PBNU, KH. Abdurrahman Wahid
Jam 19.00, satu hari menjelang tahun 2009 berganti, HP berdering mengganggu makan malam gratis saya di rumah makan “Jepun”, milik NS, sahabat saya. Jay, wartawan Koran Sindo mengkonfimasi kabar mengejutkan
Sejak 1991, saya mengenal NU saat masih usia 12 tahun. Yang dikenali hanya lambang NU, itu pun di kalender yang terpampang di rumah kakek.
Kekuatan besar hendak merusak Negara Kesatuan Indonesia, semua orang sudah mafhum bahwa penghalang utamanya ialah NU.
Pada pertemuan tokoh lintas agama, saya bercerita tentang satu fragmen hidup Gus Dur ketika masih kecil dan masih bersama kakeknya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari di Pesantren Tebuireng Jombang
Siapa yang tak kenal sosok KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gus Dur Presiden RI ke-4. Rasanya, hampir seluruh penduduk Indonesia pasti mengenalnya.
KH. Said Aqil Siroj dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah dua sosok ulama dan tokoh sentral yang pernah menahkodai Nahdhatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia yang beraliran Ahlussunnah wal Jama’ah.
Laduni.ID, Jakarta – Hari ini Sabtu, 30 Desember 2023 bertepatan dengan Hari Lahir KH. Masykur, KH. Abdul Hamid Baidlowi, KH. Aniq Muhammadun, dan Hari Wafat KH. Yasin Jekulo, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sebagai seorang ibu, Nyai Solichah mendidik anak-anaknya dengan caranya penuh kasih sayang dan penuh penghargaan atas kebebasan mereka. Ia tidak pernah mengekang atau mengarahkan secara ketat, melainkan memberikan kebebasan penuh pada anak-anaknya untuk memilih jalan hidup mereka sendiri.
Suatu hari, Gus Dur menemani ayahnya dalam perjalanan menuju Sukanegara untuk sowan kepada Ajengan Musa. Gus Dur mengenang saat-saat itu dengan penuh hormat dan kekaguman, terutama mengingat kedalaman ilmu dan kebijaksanaan yang dimiliki Ajengan Musa. Setelah mereka bersalaman, Ajengan Musa berbicara kepada KH. A. Wahid Hasyim dalam bahasa Sunda, mengisyaratkan suatu peringatan yang serius.
Pembelajaran dari masa lalu yang diulas dalam artikel ini dapat menjadi bahan refleksi untuk menyusun strategi keberlanjutan NU sebagai organisasi yang mampu berkontribusi secara konstruktif dalam pembangunan bangsa tanpa kehilangan identitasnya.