Ulama selain mengurusi agama, juga mengurusi bangsa, dan negara termasuk ikut dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Pengurus Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi'iyah (IKSASS) Rayon Kalimantan Barat adakan Ziaroh ke makam-makam yang ada di Kalbar, yang dimulai dari Makam Sultan Syarif Abdurrahman Al Kadrie di Batulayang Kota Pontianak, Makam KH. Fathul Bari Ismail Peniraman Mempawah dan Makam Habib Husein Al Kadrie Mempawah, Sabtu, 10/11.
LADUNI.ID, Sampang - Bagi sekelompok mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sampang, Hari pahlawan yang jatuh 10 November menjadi hari sangat bersejarah.
Pada apel Hari Pahlawan di Cilacap, juga diwarnai oleh orasi kebangsaan dari KH Abbas Fuad Hasyim asal Buntet Cirebon. Kiai Abbas menyampaikan adanya isu-isu fitnah yang sedang ditujukan kepada Banser setelah membakar bendera HTI. Ia pun berpesan aga Banser agar tidak terpancing emosi.
Djuwari, seorang pria berusia 82 tahun yang pernah menjadi tukang panggul Panglima Besar Jenderal Sudirman, seolah terlupakan pada perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-64. Pria renta ini tinggal di dusun Goliman, di desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kediri.
Pada Sabtu (10/11) malam, alun-alun Purwokerto menjadi saksi ribuan santri memanjatkan doa untuk negeri. Santri dan ribuan nahdliyin lainnya beserta seluruh komponen ormas di bawah naungan PCNU Banyumas, bersama-sama hadir dalam acara Doa Santri untuk Negeri.
Ketua PC PERGUNU Badung Ispandi S.H dalam sambutannya mengatakan, "Pewaris sah dari para pahlawan yang rela berjuang mengorbankan jiwa dan raganya saat ini adalah para guru TPQ dan Madin sebagai benteng pertahanan dari faham-faham radikalisme pada anak usia dini”. “Dengan segala keterbatasan yang ada mereka rela menjadi lilin demi mencerdaskan kehidupan bangsa”, tuturnya lagi.