“Hati-hatilah kalian dari hasud, karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau semak belukar.” (HR. Abu Daud)
Laduni.ID, Jakarta Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni Surga.’ Kemudian muncul lelaki kemarin dengan kondisi persis seperti hari sebelumnya.
Hasud adalah perasaan tidak suka seseorang kepada orang lain, karena kenikmatan atau kebahagiaan yang diperoleh orang lain itu. Kenikmatan itu bisa berupa kekayaan, jabatan, kehormatan, kecantikan, kehebatan, dll. Ia berharap kenikmatan itu hilang dari seseorang dan berpindah kepada dirinya.
Ketika mendengar ayat atau Hadis tentang penyucian hati, orang yang hatinya kotor takkan merasa ada yang salah dengan dirinya, justru dia akan mengoleksi ayat dan Hadis itu sebagai alat untuk mengoreksi orang lain yang menurutnya tak sebaik dirinya.
Terkait hasad, secara psikologis Syaikh Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar menjelaskan bahwa hasad adalah kerja emosional yang berhubungan dengan keinginan agar nikmat yang diberikan Allah SWT kepada seseorang dari hamba-Nya hilang dari padanya.