Kali ini sasaran HTI adalah NU, langkah pertama adalah mengadu domba Habaib dan Kyai NU. Sebab...
Kemudian kalau ada orang yang menolaknya, sejurus kemudian langsung dicap dan divonis sebagai antitauhid, sebagaimana terjadi dalam berbagai diskusi di facebook, grup-grup WA dan media sosial lainnya. Lalu bagaimana kita menjawabnya?
Ada tiga tahap perjuangan Hizbut Tahrir dalam usaha menegakkan khilafah internasional. Pertama, membangun partai (hizb). Pada tahap ini para agen Hizbut Tahrir melakukan rekrutmen anggota baru, mereka membinanya dalam kurun waktu yang bisa berlangsung selama enam bulan hingga tiga tahun, tergantung pada progres masing-masing mereka.
Hizbut Tahrir tidak punya konsep yang utuh. Lalu bagaimana konsep mereka?
Ulama Mesir ini malah heran ketika ada orang Indonesia yang terpengaruh gerakan HT. Kenapa?
Hampir semua negara di Timur Tengah menolak dan mengharamkan Hizbut Tahrir (HT), termasuk Yordania. Dulu, pada tahun 1952, sejumlah pentolan dan pentilan HT, termasuk sang pendiri Taqiyudin al-Nabhani yang merupakan bekas aktivis Ikhwanul Muslimin,
Meskipun lahir di Timur Tengah, Hizbut Tahrir (HT) tidak laku di Timur Tengah. Hampir semua negara di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara dan Barat yang mayoritas berpenduduk Muslim menolak, melarang, dan mengharamkan HT.
Hizbut Tahrir adalah organisasi politik yang sudah dilarang di banyak negara, termasuk Indonesia. Beberapa hari ini mulai menampakkan diri lagi di medsos dengan menggaungkan kembali ide mereka, Khilafah.
Yang dimaksud dengan sistem pemerintahan paling tidak ada 3 hal dasar: cara khalifah dipilih, bagaimana struktur tata negaranya dan cara pertanggungjawabannya. Ketiga hal ini TIDAK dinyatakan dengan lengkap dan jelas memakai kalimat perintah yang bersifat Qath’i dalam Qur’an dan Hadits. Penafsirannya beragam dan pakteknya juga berbeda dalam sejarah Islam.
Kementerian Agama Islam Malaysia menyatakan bahwa Hizbut Tahrir adalah organisasi terlarang.
Jangan heran jika HTI menghalalkan segala cara dalam perjuangannya. Syahwat politik mereka di atas rata-rata. Tidak aneh jika HTI membohongi umat pakai bendera tauhid karena mereka sendiri membohongi pengikutnya pakai Sirah Nabawiyah dan Bisyarah Nubuwwah.
HTI menolak Emirat Islam Afghanistan karena berbentuk nation state, bukan khilafah global. HTI memperkuat penolakannya dengan mengatakan bahwa kemenangan Taliban adalah jebakan dari Amerika, karena Amerika keluar dari pintu depan untuk kembali dari pintu belakang. Taliban "bodoh dan lugu", menurut HTI.
Radikalisme dalam konteks politik bertolak belakang dengan berpikir radikal dalam filsafat dan sains. Radikalisme adalah ideologi tertutup yang kebenarannya dianggap final sehingga tidak boleh diuji, dikonfirmasi, dievaluasi dan direvisi. Radikalisme tidak berkomitmen terhadap kebenaran