Dewasa ini realita yang sering terjadi di dunia pendidikan. Tujuan pendidikan itu hanya sebagai transfer of knowledge (mentransfer ilmu
Pembelajaran yang mengakui hak anak untuk melakukan tindakan belajar sesuai karakteristiknya. Hal penting yang perlu ada dalam lingkungan belajar yang dibutuhkan anak didik adalah kenyataan
Kunci pokoknya adalah konsientisasi atau pembangkitan kesadaran kritis. Sebuah corak pendidikan yang diusung oleh Freire, yaitu pendidikan kaum yang dijalankan dengan kemurah-hatian otentik, kedermawanan, humanis (bukan humanitarian), menampilkan diri sebagai pendidikan manusia
Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antarmanusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi
Pendidikan seringkali juga digunakan sebagai alat hegemoni kekuasaan dan alat untuk melestarikan kelas-kelas sosial dalam masyarakat
Penghargaan atas nama kemanusia semakin marak diberikan, bukan karena manusia semakin dihargai, tetapi manusia semakin menjauh dari arti kemanusiaan, manusia semakin butuh penghargaan untuk diakui menjadi manusia, tetapi semakin menjauh dan semakin banyak yang tidak memanusiakan manusia, bahkan keluarganya, tetangganya dan saudara se-negara pun menjadi ancaman dan pembantaian.
Beriman, Berislam dan Bertaqwa seharusnya berbanding lurus dengan insaniyyah, memanusiakan manusia, berbuat baik pada lingkungan, dan makhluq lainnya, hatta makhluq ghaib.
Dalam hukum Islam juga dikenal lima prinsip universal (kulliyyat al-khams) yang dijadikan pertimbangan bagi para ahli fikih dan hukum Islam dalam menetapkan produk hukum
Semasa hidupnya, Buya tidak pernah menampilkan “ketundukan” terhadap gemerlapnya kehidupan dunia. Beliau tidak tergoda oleh rayuan untuk kemasyhuran dan kemakmuran pribadi yang sebenarnya dengan kapasitasnya beliau bisa dapatkan itu semua. Namun, semua itu beliau kesampingkan dengan tetap menampilkan kesederhanaan yang sangat anggun dan membumi