Perempuan, Kitab Kuning dan Kiai Husein Muhammad

Tetapi di tangan Kiai Husein, saya mendapatkan pemandangan lain. Tentu, selain ia perempuan yang tangkas dan cerdas, juga “tomboi.” Kata tomboi dalam bahasa Arab sering disebut rajulah, bukan mutarjillah.

Kang Husein: "Kiai Gender"

Saya dan orang lain biasa memanggil Kang Husein untuk KH Husein Muhammad, seorang kiai dan ulama mumpuni dari Cirebon, Jawa Barat, yang lahir pada tahun 1953 ini. Kang Husein adalah Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid yang didirikan oleh kakeknya tahun 1933.

Istri Shalihah dalam Pandangan KH Husein Muhammad

Istri sholehah adalah dambaan bagi setiap suami. Tentunya terdapat penjelasan mengenai bagaimana sebenarnya menjadi istri sholehah. Bagaimana sebenarnya istri sholehah tersebut? Berikut ini adalah penjelasan yang ditulis oleh KH Husein Muhammad.

Istri Shalihah dalam Pandangan KH Husein Muhammad (2)

Dalam edisi kali ini, KH Husein Muhammad menerangkan istri shalihah berdasarkan kajian ulama terdahulu. Selamat membaca…

Istri Shalihah dalam Pandangan KH Husein Muhammad (3)

Muhammad Syarif al Shawaf mengatakan bahwa salah satu kriteria perempuan yang shalih adalah adalah perempuan yang sabar atas kondisi ekonomi suaminya.

Istri dan Suami Saleh Menurut KH Husein Muhammad (4)

Untuk memahami isu ini lebih luas, kita perlu membaca teks-teks lain yang terkait. Kita perlu berpikir komprehensif, tidak eklektik.

Istri Shalehah dan Suami Shaleh dalam Pandangan KH Husein Muhammad (5)

Isteri yang saleh tidak harus bekerja di ruang domestik, tetapi juga di wilayah publik, dalam rangka dakwah, amar ma’ruf nahi munkar.

Istri Shalehah dan Suami Shaleh Menurut KH Husein Muhammad (6)

Di sinilah, ketika kita berbicara tentang istri yang saleh, seharusnya juga diimbangi dengan bicara tentang suami yang saleh, suami yang baik.

Istri Shalehah dan Suami Shaleh Menurut KH Husein Muhammad (7)

Jika kita membaca ayat tentang tujuan perkawinan, maka kita akan mendapatkan pandangan al-Quran yang sangat indah bagaimana seharusnya relasi suami istri harus dibangun.

KH Husein Muhammad: Ibadah atau Melayani?

Manakah yang lebih utama: terus tekun menjalankan ibadah sunnahnya atau melayani orang miskin?

Terma Asing atau Liyan, Mengapa Tidak?

Saat aku diminta bicara dalam forum merespon pemberian gelar Profesor untuk seorang teman, aku mengatakan: “Sebagian kita masih terjebak pada pandangan dikotomistik antara Islam v non Islam, antara bahasa Arab v non Arab. Aku v Dia atau kami v mereka.“

Pembawa Al-Qur’an adalah Pembawa Panji Islam

"Hamalah" adalah kata plural dari kata Hamil yang berarti pembawa. Jadi Hamalatul Qur'an berarti para pembawa al-Qur' an.

Pesantren dan Santri Dalam Pandangan KH. Husein Muhammad (1)

Pesantren merupakan lembaga pendidikan awal di negeri ini, sebelum ada lembaga-lembaga pendidikan modern sebagaimana dikenal sekarang ini.

Tujuan Pendidikan di Pesantren Dalam Pandangan KH. Husein Muhammad (2)

Tujuan Pendidikan Pesantren adalah tafaqquh fi al-Din (mendalami ilmu agama).

Karakter Pesantren Dalam Pandangan KH. Husein Muhammad (3)

Pesantren dapat menerima perkembangan ilmu pengetahuan dari manapun datangnya, tetapi juga tetap menghargai pemahaman keagamaan konservatif sepanjang memberikan manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan mereka.

Jihad dalam Islam Menurut KH. Husein Muhammad (1)

Pandangan KH. Husein Muhammad tentang jihad dalam Islam.

Jihad dalam Islam Menurut KH. Husein Muhammad (2)

Pandangan KH. Husein Muhammad tentang jihad dalam Islam

Jihad dalam Islam Menurut KH. Husein Muhammad (3)

Pandang KH. Husein Muhammad tentang jihad dalam Islam.

Jihad dalam Islam Menurut KH. Husein Muhammad (4)

Pandangan KH. Husein Muhammad tentang jihad dalam Islam.

Menemukan Jejak Syams Tabrizi dan Maulana Rumi di Konya Anatolia

Bila Desember tiba, aku merindukan Konya musim semi dan bunga warna-warni di pelataran rumput hijau di perbukitan. Lalu aku membuka lagi catatan perjalanan spiritual ke Kota Maulana

Pandangan Para Ulama tentang Ucapan Selamat Natal

kami menghimpun beberapa tulisan KH Husein Muhammad (Buya Husein) tentang pandangan para ulama jika seorang muslim mengucapkan Selamat Natal kepada umat Kristiani. Berikut tulisan KH Husein Muhammad.

Renungan Kaum Sufi: Ibadah Itu Melayani Manusia

Mereka tampil dengan performa yang berkesan saleh dan banyak sujud. Tetapi bersamaan dengan itu, tiap hari kita menyaksikan dan mendengar hingar-bingar dan hiruk-pikuk caci-maki, kemarahan dan celoteh yang melukai hati orang.

Eksekusi Mati Al-Hallaj: Sebuah Tragedi

27 Maret 922 M. Syeikh Husein Manshur al-Hallaj, dibawa menuju tiang gantungan. Suasana senyap. Al-Hallaj berjalan tenang, diam.

KH Husein Muhammad: Nabi Tak Pernah Mencaci-Maki

Sahabat Abu Hurairah pernah meminta kepada Nabi agar mendoakan kecelakaan, keburukan atau kesengsaraan bagi orang-orang musyrik. Apa tanggapan beliau?

Ibnu Athaillah dan Wahdah Al-Wujud

Membaca karya Ibn Athaillah yang sangat terkenal: "Al-Hikam al-Athaiyyah", kita menemukan bahwa Ibn Athaillah adalah penganut teori "Wahdah al-Wujud"

KH. Husein Muhammad: Al-Hallaj Si Gila

Ucapan-ucapan, aforisme, syair-syair, dan puisi-puisi kasmaran sekaligus cintanya kepada Tuhan semakin tak dimengerti halayak.

Beginilah Jawaban untuk Orang yang Suka Tanya Dalil

Suatu hari aku ditanya teman, apa sih arti "dalil"?. Ada apa sih tanya ini?, kataku.

KH. Husein Muhammad: Jangan Kafirkan Ahli Kiblat

Dalam sebuah postingan yang diunggah dan direpos kembali oleh KH. Habib Husein Muhammad, meceritakan bagaimana beliau saat di bulan puasa tahun 2017 di Fahmina, beliau mengaji kitab "Bidayah al-Hidayah" karya Imam Abu Hamid al-Ghazali.

Tahun 2001 M: Cerita KH. Husein Muhammad, Ketika Gus Dur Meninggalkan Istana

“Bila kalian menginginkan kebahagiaan, carilah kedamaian”. Bila musim Haul Gus Dur tiba, ingatanku tentang Gus Dur meninggalkan istana menyembul lagi bersama dengan sejuta kenangan yang lain bersama beliau.

Biografi KH. Husein Muhammad

Buya Husein yang kerap menyuarakan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, Ia mendirikan sejumlah lembaga swadaya masyarakat untuk isu-isu Hak-hak Perempuan                  

Bencana Kekeliruan Memahami Teks

Mudah-mudahan kita semua diberi pemahaman hingga terhindar dari bencana besar. Tidak selalu bersandar pada teks, melainkan pada akal sehat dan hati nurani. Aamiin.

Kiai Afifuddin Muhajir: Ulama yang Berpikiran Moderat

Manakala Kiai Abdul Moqsith mengabari saya akan adanya pemberian anugerah gelar Doktor Honoris Causa kepada Kiai Afifuddin Muhajir, bibir saya spontan berucap Alhamdulillah.

Mengapa Ada Kemarahan dan Kebencian?

Aku bertanya kepada para mahasiswa yang kebetulan mampir ke kantor Fahmina dan menemui aku di sana. Mengapa ada ledakan kemarahan dan kebencian?.

KH. Husein Muhammad: Progresivitas Pemikiran Islam di NU

Tanggal 31 Januari 2021 adalah momentum Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-95. Dalam momentum itulah, KH. Husein Muhammad menyampaikan gagasannya tentang progresivitas pemikiran Islam di NU. Berikut tulisannya.

Kritik-Kritik Imam Al-Ghazali

Kritik-Kritik Imam Al-Ghazali

Iblis Pahlawan Terkutuk

Kandidat Nobel sastra dari Mesir itu sendiri telah menulis begitu banyak karya sastra. Antara lain “Syahrazad’, “’Audah al-Ruh”, “Odipus”,  dan lain-lain.

Dua Malaikat Turun Tiap Pagi dan Sore, untuk Apa?

KH. Husein Muhammad mengingatkan bahwa dua malaikat turun pada setiap pagi dan sore. Untuk apa? Baca di sini.

Pembaruan Fiqh

Melihat berbagai perubahan yang berlangsung dewasa ini secara cepat, menyangkut berbagai aspek kehidupan, pemikiran, tingkah laku, dan hubungan-hubungan, sudah saatnya kita merumuskan ijtihad baru.

Biography of KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad married with  Nyai. Hj. Lilik Nihayah Fuadi. From this marriage, he was blessed with 5 sons and daughters. His children include Hilya Auliya born 1991, Layali Hilwa born 1992, Muhammad Fayyaz Mumtaz born 1994, Najla Hammaddah born 2002 and Fazla Muhammad born 2003.

Mengenal Sufi Perempuan: Rabi'ah Al-'Adawiyah. Bagian Pertama (1)

Rabi’ah bermakna perempuan yang ke empat. Nama ini diberikan ayahnya, karena ia adalah anak perempuannya yang ke empat.

Mengenal Sufi Perempuan: Rabi'ah Al-Adawiyah. Bagian Kedua (2)

Rabi’ah al-‘Adawiyah adalah seorang perempuan ulama. Banyak orang menyebutnya Waliyullah, perempuan kekasih Allah.

Mengenal Sufi Perempuan: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Ketiga (3)

Rabi'ah adalah anak yang cerdas. Daya ingatnya kuat. Ayahnya mendidik dan mengajari anak-anaknya membaca dan menghafal  al-Qur'an. Di antara mereka Rabi'ah paling mudah dan cepat menghafalnya

Mengenal Sufi Perempuan: Rabi'ah Al-'Adawiyah. Bagian Keempat (4)

Pada dini hari yang sunyi sepi, Rabi'ah bangun. Hatinya gundah gulana. Gelisah.

Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Kelima (5)

Rabi’ah juga acap mengunjungi Imam Sofyan al Tsauri, seorang mujtahid mutlak sekaligus sufi besar. Begitu pula sebaliknya, al-Tsauri sering mengunjunginya

Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Keenam (6)

Manakala suatu saat Rabi’ah berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji dalam perjalan dia bertemu dengan rombongan jemaah haji. Rabi'ah bertanya kepada mereka : "Ibu-ibu dan bapak-bapak. Kalian mau kemana?"

Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Ketujuh (7)

Dalam munajatnya kepada Tuhan, Rabi'ah menyenandungkan situasi hatinya yang merindu dalam puisi-puisi yang manis dan menyayat-nyayat hati.

Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Kedelapan (8)

Cinta kepada Tuhan adalah puncak dari seluruh perjalanan hidup para pencari Tuhan. Ia bukan hanya milik Rabi’ah, melainkan juga milik para sufi besar lain, seperti Husein Manshur al-Hallaj, Ibnu Arabi, Maulana Jalal al-Din Rumi dan lain-lain.

Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Kesembilan (9)

Memang ada pula kabar bahwa Rabi’ah pernah menikah dengan seorang laki-laki. Ini boleh jadi benar. Akan tetapi Rabi’ah yang manakah yang dikabarkan menikah tersebut?. Banyak tokoh perempuan yang juga bernama Rabi’ah.

Cahayanya Mendahului Kata-Katanya

Laduni.ID “Cahaya orang-orang bijak bestari mendahului kata-katanya. Maka ketika batin telah tercerahkan, kata-kata mereka sampai (ke lubuk hati pendengarnya)”.

Dialog Tasawuf Falsafi Di Pesantren Al-Tsaqafah

Salah satu hal yang menarik adalah mereka bicara tema ini tanpa beban sama sekali. Padahal membicarakan tema ini secara terbuka di depan publik luas, dalam banyak periode sejarah atau bahkan sepanjang sejarahnya selalu menimbulkan kontroversi bahkan tragedi. Ingat tragedi Al-Hallaj dan Sheikh Siti Jenar.

Dialog Tasawuf Falsafi Di Pesantren Al-Tsaqafah (2)

Lalu hal lain yang saya kira mengusik pikiran saya dari kiyai Ulil adalah manakala ia menyebut nama Platon (Aflathun/Plato). Sayang ia tidak mengurai lebih jauh soal pikiran filsuf besar ini dalam kaitannya dengan Tasawuf Falsafi ini. Juga tentang pikiran-pikiran filsafat "Neo Platonisme". Mungkin tidak cukup waktu.

Pancasila Sudah Final

Muktamar NU 1984 di Situbondo, telah menghasilkan keputusan keagamaan yang bersejarah. Para ulama NU menegaskan kembali penerimaannya atas Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan status final.

The Golden Rule: Aturan Emas al-Qai'dah al-Dzahabiyah

Hidupmu adalah pemberian sekaligus amanat atau titipan Tuhan, bukan kehendak dan ciptaan manusia serta bukan milikmu. Dan Dia menciptakan manusia berbeda-beda; rupa-wajahnya, tempat tinggalnya, sukunya, jenis kelaminnya, bahasanya, pengalamannya dan sebagainya.

Jagalah Hatimu, Jangan Kau Nodai

Kekerasan verbal termasuk dalam kekerasan psikis. Yakni kekerasan yang dilakukan untuk menjatuhkan mental seseorang agar menjadi tak berharga. Kekerasan jenis ini jarang disadari, baik oleh pelaku maupun korban sebagai kekerasan. Banyak orang yang menganggap hanya kekerasan fisik yang disebut sebagai kekerasan.

Kriteria Negara Islam

Para ulama Islam berbeda pendapat menjawab pertanyaan di atas. Dr. Khalid Fahdawi dalam bukunya "Al-Fiqh al-Siyasi al-Islamy" , menyebut ada 5 pendapat.

Sirkuit Kehidupan

Ya begitulah memang. Banyak manusia terperangkap dalam siklus dan sirkuit kemelut duniawi. Hari-harinya dilalui dengan perbincangan di sekitar bagaimana cara memperoleh uang banyak, menduduki posisi jabatan yang potensial menghasilkan uang dan terhormat, atau berebut kenikmatan seksual.

Tantangan Kita

Sikap menolak atau menutup diri seluruhnya maupun sebagiannya terhadap pengaruh kebudayaan asing, bukanlah jalan yang – secara pasti – akan mengantarkan diri (pribadi/bangsa) pada kemajuan. Yang akan terjadi justru sebaliknya, kemunduran dan keterpurukan.

Tuhan Tidak Menjeneralisasi

Seorang teman bertanya: “apakah hal tersebut juga terjadi dalam komunitas muslim?” Dengan redaksi lain: “Apakah semua orang yang beragama Islam juga berkeyakinan dan bertingkah laku sama atau berbeda-beda?”

Pesantren dan Perubahan? Begini Jawaban KH. Husein Muhammad!

Beberapa orang melihat kepadaku. Lalu aku "nyeletuk", "Manakala kita bertahan menutup pikiran dan hati kita, dan menolak perubahan, niscaya kita akan ditinggalkan zaman. Pengetahuan kita juga tidak berkembang. Dan dengan berjalannya waktu kita akan menjadi komunitas primitif". He he he

Dunia Islam Kemarin, Kini dan Esok

Santri alumni Dar al Tauhid, yang kuliah di Al Azhar, Mesir, Abdurrozaq, tadi sore, datang ke rumah dan memberikan hadiah dua buku, "Al Ijtihad al Maqashidi", karya Dr. Jasir Audah. Aku pernah bertemu dan bersamanya dalam seminar di Istanbul, tentang "Blasphemi and Apostasi". Dan buku "Limadza Taakhara al Muslimun wa Taqaddama Ghairuhum", karya Amir Syakib Arselan.

Jika Tuhan Tidak Perlu Dibela, Lalu Siapa yang Harus Dibela?

Nabi Daud bertanya kepada Tuhan: Wahai Tuhanku, di mana aku bisa menjumpai-Mu bila aku mencari-Mu?". Tuhan menjawab : "Di tengah-tengah mereka yang hatinya bersedih karena takut kepada-Ku".

Husein Muhammad: Perbuatan Baik dan Buruk Akan Kembali Kepada Kita

Laduni.ID Jakarta – Salah satu ucapan Gus Dur yang kontroversial adalah "Tuhan Tidak Perlu Dibela". Gus Dur mengatakan bahwa Tuhan Maha Besar, Maha Mulia dan Maha Kuasa. Gus Dur menulis kata-kata itu dalam sebuah artikel

Berdoa karena Sedang Menderita? Berikut Tanggapan KH Husein Muhammad

Menggantungkan segala keputusan mengenai hidup kepada Allah adalah sebuah keharusan, sebab manusia membutuhkan Allah. Manusia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, manusia dapat terus hidup karena adanya pertolongan dari Allah, tempat manusia meminta dan memohon.

KH Husein Muhammad: Gus Mus Katakan Mereka itu Manusia Egois

Hampir setiap hari kita mendengar, membaca dan menyaksikan dengan mata kepala kematian manusia; keluarga, kekasih, teman sahabat, dan lain-lain. Kematian yang banyak itu, berdasarkan analisis medis, sebagian besar akibat terinfeksi virus misterius bernama Covid-19. Belakangan jumlahnya makin banyak. Rumah sakit penuh dan tak lagi bisa menampung korban virus mematikan itu.

Fakhr Al-Din Al-Razi : Sang Filsuf dan Mujaddid

Suatu saat aku diminta pendapat karya siapa yang penting untuk dibaca dan dikaji dengan serius? Aku menjawab : Imam Fakhr al Din al- Razi. Mengapa?

Pengalaman yang Tak Terlupakan

Suatu hari aku diundang untuk menjadi salah satu nara sumber dalam momen konferensi wilayah NU di sebuah propinsi. Aku diminta bicara soal Islam dan Gender. Nara sumber yang lain bergelar Prof. Dr sekaligus Kiyai. Seorang lain adalah pemikir Islam progresif. Mereka bicara soal Aswaja dan Relasi Agama dan Negara.

Kita Shalat Ied di Mana?

Lembaga ulama besar Al Azhar yang dipimpin oleh Dr. Ahmad Thayyib, Syeikh al Azhar dalam penjelasannya terkait dengan hukum shalat Ied dalam situasi Pandemi Covid19, mengatakan : "Shalat Ied bisa diadakan berjamaah di rumah-rumah dengan cara sebagaimana di masjid atau di lapangan.

Khutbah Idul Adha dari KH. Husein Muhammad

Bersatulah kalian dan jangan bermusuhan. Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena anugerah Allah, orang-orang yang bersaudara;

Menghindari Kematian Disebabkan Virus

Dulu, kira-kira tahun ke 17 H, saat Umar bin Khattab memimpin sebuah bangsa besar tanpa batas geografis, virus Amwas, tiba-tiba menyerbu komunitas di wilayah Syam, sebutan untuk daerah-daerah di Damaskus, Yordania, Pakestina dan Lebanon.

Tokoh-Tokoh Dunia Islam yang Memilih Jomblo

Keputusan untuk tidak menikah memang bukanlah hal yang salah, sebab hukum dari menikah bagi mereka yang telah mampu dan siap membangun rumah tangga tapi dia dapat menahan diri dari segala perbuatan yang menjerumus pada zina adalah sunnah

Rubaiyat Al Khayyam dalam Senandung Umi Kultsum

Omar Al-Khayyam adalah seorang matematikawan, astronom dan filsuf. Lahir 18 Mei 1048 di Naisabur, Timur Laut Persia. Lebih dari seorang saintis, ia adalah penyair besar dan sufi. Kumpulan Puisinya yang terkenal Rubaiyyat.

Saat Gus Dur Tinggalkan Istana: Bila Kalian Menginginkan Kebahagiaan, Carilah Kedamaian

Bila musim Haul Gus Dur tiba, ingatanku tentang Gus Dur meninggalkan istana menyembul lagi bersama dengan sejuta kenangan yang lain. Minggu akhir Juli 2001 tepatnya tanggal 23, pagi-pagi sekali aku berangkat ke Jakarta, naik kereta api, setelah mendengar kabar memilukan bahwa Presiden Gus Dur akan meninggalkan istana untuk selanjutnya terbang ke luar negeri (Amerika) untuk berobat.

KH. Husein Muhammad: Gus Mus Kyai Besar yang Rendah Hati

Rembang, 30 Maret 2014. Jam 14.30 Ahad, Gus Mus (GM), nama panggilan akrab KH. Mustofa Bisri, menutup dengan berdo’a menandai berakhirnya diskusi buku karya seorang pemikir progresif Mesir, Dr. Ali Mabruk. Dengan begitu Diskusi eksklusif yang berlangsung selama dua hari di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, berakhir sudah

KH. Husein Muhammad: Ini Beda Penceramah dengan Intelektual

Buya Husein Muhammad menjelaskan dalam postingan di laman facebook pribadinya, Senin (2/8/2021) bahwa penceramah atau muballigh memiliki perbedaan dengan intelektual atau pemikir.

Pertemuan Kebudayaan Islam dan Yunani

Ketika Nabi Muhammad wafat, tahun 632 M, para sahabatnya telah menyebar ke berbagai negeri, antara lain Irak, Syam (Syria, Yordania, Pakestina, Lebanon), Mesir dan Persia bahkan sampai China. Di tempat-tempat itu mereka bertemu, bersentuhan dan berinteraksi dengan kebudayaan setempat yang telah terbentuk dan mengakar.

Hijrah: Menyelamatkan Jiwa Menghidupkan Dunia

Tuhan segera mengizinkan beliau hijrah ke Yatsrîb (kini bernama Madinah). Nabi sendiri merasa begitu berat meninggalkan tanah kelahirannya itu. Tetapi nyawa manusia begitu berharga.

Hari Asyura dan Tragedi Karbala (bagian 1)

Asyura (Suro dalam bahasa Jawa) diambil dari kata “Asyara” yang secara literal berarti yang ke-10 (sepuluh).  Asyura dalam perbincangan sosial keagamaan sebagai tanggal 10 atau hari ke-10. Dan karena dalam sistem kalender Islam Asyura masuk dalam bulan Muharram, maka terma “Asyura” berarti tanggal 10 Muharram

Hari Asyura dan Tragedi Karbala (bagian 2)

Dalam sejarah kaum Syi’ah, hari itu, 10 Muharram, menjadi hari yang sangat penting dan agung. Karena pada tanggal itu Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu kesayangan Nabi, dan keluarga serta mereka yang ikut bersamanya terbunuh dan dibantai secara kejam di sebuah daerah bernama Karbala, Irak, tahun 680 M

Hari Asyura dan Tragedi Karbala (bagian 3)

Peristiwa Karbala dikenang sepanjang masa oleh muslim Syi’ah sebagai sebuah tragedi kemanusiaan terbesar. Sampai hari ini kaum Syi’ah di seluruh dunia, memperingatinya sebagai hari duka nestapa. Hari besar 10 Muharram ini merupakan ritus keagamaan terpopuler dan paling besar dalam tradisi kaum Syiah

KH Husein Muhammad: Sejenak Mengenang Rumi Pulang (bagian 1)

Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam

KH Husein Muhammad: Sejenak Mengenang Rumi Pulang (bagian 2)

Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam

KH Husein Muhammad: Sejenak Mengenang Rumi Pulang (bagian 3)

Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam

KH Husein Muhammad: Sejenak Mengenang Rumi Pulang (bagian 4)

Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam

KH Husein Muhammad: Sejenak Mengenang Rumi Pulang (bagian 5)

Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam

KH. Husein Muhammad: Menemui Syams Tabrizi, Siapakah Syams Tabrizi? (bagian 2)

“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam

KH. Husein Muhammad: Menemui Syams Tabrizi (bagian 3)

“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam

KH. Husein Muhammad: Menemui Syams Tabrizi, Mengkritik Ulama Eksoteris (bagian 4)

“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam

KH. Husein Muhammad: Menemui Syams Tabrizi (bagian 5)

“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam

Indonesia adalah Bhineka dan Bhineka adalah Indonesia

Indonesia adalah Negara dengan "sejuta" keragaman yang menyebar di lebih dari 17.000 pulau. Di dalamnya ada lebih dari 1.300 suku bangsa yang berkomunikasi dengan ratusan bahasa dan dialek, ada puluhan agama, ratusan keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sebutan yang berbeda-beda

Gus Dur dan Doa yang Dikabulkan

Dalam unggahan Facebooknya, KH Husein Muhammad menuturkan bahwa beliau menemukan salinan wawancara Gus Dur dengan seseorang. Orang tersebut bertanya tentang kunci agar usaha dan doa dapat dikabulkan oleh Allah SWT

KH. Husein Muhammad: Mendahulukan Hafal atau Nalar?

Mana yang lebih utama? Masing-masing ada penggemarnya. Dan sebaiknya kedua-duanya.

Buya Husein Muhammad: Bagaimana memahami Fenomena Kepulangan Gus Dur?

Di latar Tugu Proklamasi, sejuta lilin duka dinyalakan mereka yang mencintai Gus Dur, meski dalam rinai hujan

KH. Husein Muhammad: Dualitas Kehidupan, Kenangan Pertemuan dan Perpisahan

Hidup selalu saja bersifat dualitas, kanan dan kiri, atas dan bawah, cahaya dan gelap, ceria dan duka, cinta dan benci, siang dan malam

KH. Husein Muhammad: Agama Itu untuk Apa?

Mendengar hiruk-pikuk suara hujat menghujat dan caci mencaci di tengah-tengah masyarakat, sambil menggunakan dalil atau argumen keagamaan, seorang teman bertanya

KH. Husein Muhammad: Fatimah Al-Mutsanna, Sang Wali Perempuan dan Guru Ibnu Arabi

Ibnu Arabi dalam karya yang sangat terkenalnya, Al-Futuhat al-Makiyyah mengatakan, “Aku mengabdi kepada seorang perempuan wali di Seville yang bernama Fatimah binti al-Mutsanna al-Qurthubi

Info Harian Laduni.ID: 9 Mei 2024

Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.

Menampilkan 1 - 10 dari 96