Hijrah Membumikan Perbaikan Kebaikan Menuju Ridha Ilahi
Setiap orang yang telah, sedang bahkan akan hidup di muka bumi ini, tidak akan pernah lepas dari dosa, akan tetapi sebaik-baik manusia adalah orang yang melakukan kesalahan lalu bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT.
Seluruh nabi yang juga dianugrahi pangkat rohani sebagai rasul mendapatkan risalah dan tajalli dari Allah Ta'ala. Selain disesuaikan dengan kesiapan spiritual mereka masing-masing, risalah dan tajalli hadiratNya itu juga dibikin sepresesif mungkin dengan kapasitas umat dari setiap rasul di mana mereka diutus.
Abu Dzar ra berkata: (Cukup do’a bersama kebaikan sebanding dengan garam bersama makanan). Beranjak dari itu mari kita perbanyak berdoa mengetuk pintu ilahi meraih hajat dan ridha-Nya.
Amalan lainnya akan kembali untuk manusia, yaitu dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan hingga lebih dari itu.Namun tidak untuk amalan puasa. Amalan tersebut, Allah khususkan untuk diri-Nya. Sehingga pahala puasa pun bisa tak terhingga pahalanya
Ramadhan media untuk berbagi antar sesama manusia, dan media peningkatan amal ibadah serta media mengukir keikhlasan dalam menyikapi kehidupan modernitas yang penuh tantangan untuk menuju entitas
Dalam dimensi mental kepribadian, Ramadan menawarkan pendidikan dan pembiasaan yang membentuk karakter disiplin bagi setiap hamba
ayoritas masyarakat dijadikan sebagai momentum untuk berbenah diri, membersihkan hati dan mempererat kembali tali silaturahim dengan sanak family, melakukan wisata rohani berupa menziarahi kuburan leluhur dan orang tua di samping membersihkan maqbarah-nya serta berbagai aktivitas keagamaan lainnya.
Periode antara Syaikh Tayfur sampai Sayyidi Syaikh Abdul Khalik Fajduani, silsilah ke-9 dinamakan Tayfuriah. Periode antara Khawajah Abdul Khalik Fajduani sampai Sayyidi Syaikh Bahauddin Naqsyabandi, silsilah ke-15 dinamakan Khawajakaniah.
Santri terpilih Duta Siswa Berprestasi Nasional ini mengatakan bahwa kemenangannya tidak lepas dari barokah pesantren.
Bermilyar manusia gelisah dan risau, memang karena urusan dengan makhluk. Padahal makhluk adalah sumber kegelisahan dan kerisauan. Kenapa kita tidak gelisah jika urusan Allah terlantar, terbengkelai, teledor?
Imam Ghazali bercerita, ada seorang Nabi di jaman dulu yang diberi tugas hanya untuk beribadah saja di satu gunung. Dari gunung itu, dia melihat satu peristiwa yang mengherankan.
Innalilahi wa inna ilaihi raajiun… Telah berpulang ke rahmatullah seorang waliyullah dari Mesir Syekh Thaha Addasuki Hubaisy. Berita duka ini sebagaimana diterima redaksi Laduni.id melalui pesan Whatsapp, Senin (07/12/2020).