Sebenarnya ketika kita dihadapkan kepada suatu pilihan yang rumit untuk dipecahkan dan harus dipilih salah satunya, kita disunnahkan untuk melaksanakan shalat istikharah.
Kiai Machrus Ali pernah ber-istikharah tentang diri Abah Dim dan mimpi yang di dapati.
Di antara sholat sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah sholat Istikharah. Sholat Istikharah adalah adalah sholat sunnah yang fungsinya untuk memohon petunjuk Allah SWT atas segala kebimbangan seseorang dalam mengambil keputusan atau dalam memilih di antara dua hal yang sulit yang sama-sama baiknya
Terdapat hikmah yang dapat kita petik dari istikharahnya Kiai Zaini Mun'im tentang NU. Apa itu?
Shalat Istikharah merupakan Shalat yang dilakukan untuk mendapatkan petunjuk berupa keputusan dari Allah Ta’ala atau memohon dipilihkan salah satu diantara dua perkara (Pilihan) atau lebih, guna menghapuskan kebimbangan hingga hati kita mantap dan tidak ada rasa kecewa di kemudian hari.
Sementara tali jagat yang disimpul dengan dua ikatan itu adalah dari Kyai Wahab sendiri, yang menyiratkan makna sebagai lambang dari Hablun Minallah (hubungan manusia dengan Allah) dan Hablun Minannas (hubungan manusia sesama manusia).
Kisah-kisah di balik layar seperti itu mungkin tidak banyak diterima oleh orang lain. Namun, bagi masyarakat Islam kalangan Nahdliyin adalah sebuah isyarat akan perjuangan lahir batin para ulama dalam mendukung konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berperan aktif di dalamnya.
Lambang NU bukanlah sembarang lambang. Di dalamnya mengandung banyak makna filosofis. Sehingga, tak heran jika lambang itu menggambarkan ruh yang terus hidup dari generasi ke generasi.
Dari proses lahir dan batin yang cukup panjang, kemudian menjadi jelas tergambarkan bahwa lika-liku lahirnya NU tidak banyak bertumpu hanya pada perangkat formal sebagaimana lazimnya pembentukan organisasi. NU lahir berdasarkan petunjuk Allah SWT.