Tips Menjaga Kesehatan Mental pada Masyarakat Era Modern

Kesehatan mental bisa menjadi masalah yang berbahaya dan kritis jika diabaikan.

Fenomena Selfie dan Tingkatan Kejiwaannya

Sebab, belum lama ini jurnalis asing dari The Guardian menuliskan tentang pengunjung yang asyik selfie di lokasi bencana tsunamin Banten-Lampung. Salah satu korban yang melihat hal tersebut merasa kecewa atas sikap mereka. Psikolog menilai, ini bisa jadi tanda kurangnya empati seseorang

Efek Negatif dari Pecinta Selfie

Temuan yang lebih menarik adalah bahwa mereka juga mendapat skor lebih tinggi pada sifat kepribadian anti-sosial lainnya, psikopati, dan lebih rentan terhadap obyektifikasi diri," tutur Jesse Fox, PhD, peneliti dari The Ohio State University, dikutip dari psychcentral

Tips bagi Para Remaja dan Pemuda dalam Menghindari Perbuatan Zina

Kenapa perlu terus menyuarakan tindakan pencegahan terhadap perbuatan zina itu, tidak lain adalah demi kemaslahatan kebaikan di dunia dan di akhirat. Khususnya untuk para remaja dan pemuda.

Alternatif Menghindari Potensi Perbuatan Zina

Zina itu adalah sesuatu yang dilarang di dalam agama Islam. Zina juga merupakan bagian dari salah satu dosa besar. Sebab itulah kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjauhinya.

Khutbah Jumat: Ciri Orang Mu’min, Tidak Mengutuk, Berbuat Keji, dan Berkata Kotor

Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla tidak suka dengan perbuatan keji dan kata-kata yang kotor (kasar)

Hadis Imam Bukhari No. 3124 : "Dan (ingatlah kisah) Luth ketika dia berkata kepada kaumnya 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu.."

"Dan (ingatlah kisah) Luth ketika dia berkata kepada kaumnya 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu.."

Islam Melarang Keras Perbuatan Zina, Jangan Sekali-kali Mendekatinya!

Melakukan hubungan seksual tanpa ada ikatan pernikahan di dalam Islam disebut dengan perbuatan zina. Perbuatan ini termasuk dalam kategori dosa besar setelah syirik, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Furqan ayat 68-70.

“Tombo Ati” menurut Kyai Sholeh Darat dalam Terjemah Jawa Minhaj Al-Atqiya’

Pada 1325 H atau 1907 M, Percetakan Al-Karimi Mumbai India menerbitkan kitab terjemah Jawa Minhaj al-Atqiya karya Haji Muhammad Sholih bin Umar Samarani atau yang akrab dikenal dengan Kyai Sholeh Darat (1820-1804). Pada halaman 216-219 dijumpai penjelasan Kyai Sholeh Darat tentang “tombo ati” atau obatnya hati.