Dalil dan Hukum Berdiri ketika Mahallul Qiyam dalam Pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan oleh mayoritas umat Islam di dunia, termasuk di Indonesia. Peringatan maulid selalu semarak dengan berbagai agenda dan tradisi yang menunjukkan ungkapan syukur dan cinta umat Islam atas lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW.

Ekspresi Tradisi Islam Nusantara dalam Mencintai Rasulullah SAW

Masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia merayakan peringatan kelahiran Rasulullah SAW dengan membaca riwayat perjalanan hidupnya, sebagaimana terdapat dalam Kitab Maulid Al-Barjanzi, Ad-Diba’i, Simtudrurar, Syaraful Anam, dan lainnya.

Hikmah Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Umat Islam biasanya menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi dengan beragam tradisi dan budaya. Setidaknya di setiap acara peringatan tersebut, dibacalah kitab Maulid Nabi, seperti Al-Barzanji, Ad-Diba'i, Simtud Durar, Syaraful Anam, Ad-Dhiyaul Lami', dll.

Adab dan Niat Menghadiri Maulid Nabi SAW

Maulid Nabi SAW adalah salah satu ajang yang sangat sakral untuk mengembalikan jati diri kita sebagai hamba Allah dan sebagai umat Baginda Nabi SAW. Oleh karena itu, seyogyanya kita bisa memperhatikan dengan seksama arti atau makna yang terkandung di dalam pembacaan Maulid Nabi SAW.

Para Nabi Mengucapkan Selamat Menyambut Hari Kelahiran Rasulullah Saw

Para Nabi Mengucapkan Selamat Menyambut Hari Kelahiran Rasulullah Saw

Tentang Kelahiran dan Fisik Nabi Muhammad SAW

Malam kelahiran Nabi adalah malam yang bertaburan cahaya yang memancar dari langit biru bening. Syaikh Al-Barzanji menyenandungkan kidung-kidung Madah dan puisi-puisi Na’tiyah menyambut kelahiran sang Nabi, sang calon pemimpin dunia itu.

Hikmah di Balik Lahirnya Sang Rasul dalam Keadaan Yatim

Sayyid Abdullah adalah ayah Baginda Nabi Muhammad SAW. Sejak dalam kandungan, ayahnya itu telah meninggal dunia. Dengan demikian, Baginda Nabi Muhammad SAW adalah seorang yatim sejak belum lahir.

Dalil Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

"Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmat-Nya (Nabi Muhammad SAW) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira."

Awal Mula Peringatan Maulid Nabi Dirayakan

Imam As-Suyuthi menginformasikan kepada kita bahwa penguasa Irbil, sebuah kota yang terletak di negara Irak bagian utara, Raja Al-Muzhaffar Abu Sa’id Kaukibri, adalah orang pertama yang menyelenggarakan peringatan kelahiran nabi secara megah dan besar-besaran.

Khutbah Jumat: Memuliakan Bulan Kelahiran Rasulullah SAW

Mari memuliakan Bulan Rabiul Awal ini dengan sebaik-baiknya memuliakan. Mengagungkannya dengan memperbanyak shalawat, shalat, sedekah, puasa, dan segala bentuk amal kebajikan lainnya.

21 Argumen Logis Sayyid Muhammad Al-Maliki terkait Legalitas Syariat Merayakan Peringatan Maulid Nabi SAW

Sesungguhnya perayaan peringatan Maulid Nabi SAW merupakan ekspresi atau ungkapan rasa bahagia dan senang kepada Nabi Al-Musthofa (nabi pilihan), dan bahwa kelahirannya membawa keberkahan dan manfaat yang besar, bahkan kepada orang kafir (Abu Lahab).

Seputar Keutamaan Bulan Rabiul Awal: Sejarah, Peristiwa, dan Tradisi

Di berbagai belahan dunia, khususnya di Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika, umat Islam memperingati Maulid Nabi dengan beragam cara, seperti pembacaan syair-syair pujian kepada Nabi, shalawat Nabi, ceramah keagamaan, serta dzikir dan doa bersama.

Khutbah Jumat: Merayakan Kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW

Di bulan Rabiul Awal ini, kita menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Kita harus memahami arti pentingnya merayakan kelahiran beliau, yang mana kemudian dikenal dengan perayaan Maulid Nabi.

Berkah Gembira Menyambut Kelahiran Nabi: Abu Lahab Mendapat Keringanan Siksa Setiap Hari Senin

Menurut riwayat yang masyhur dalam literatur Islam, Abu Lahab merasa sangat gembira ketika Nabi Muhammad SAW lahir. Kegembiraan ini diwujudkan dengan memerdekakan Tsuwaibah, seorang budak perempuan yang membawa kabar kelahiran tersebut.

Mengulik Sejarah di Balik Berdirinya ISHARI (Ikatan Seni Hadrah Indonesia)

Jam’iyyah Hadrah ini didirikan oleh KH. Abdurrokhim bin Abdul Hadi di Pasuruan sekitar tahun 1918. Beliau wafat pada bulan Dzulqo’dah tahun 1370 H atau sekitar tahun 1952 M dan dimakamkan di Pemakaman Masjid Jami’ Al-Anwar, Pasuruan.

Menampilkan 1 - 10 dari 15