Suatu ketika Mbah Hamid memondokkan putranya, Gus Nu'man, di Pesantren Darul Hadits Malang yang diasuh oleh Ulama Besar pakar Hadits, Prof. Dr. Habib Abdulloh Bilfaqih.
Ketika sama-sama nyantri di Pondok Tremas Pacitan dan mendapati keadaan yang berbeda, karena saking akrabnya, Simbah KH. Ali Maksum rahimahullah bertanya kepada Allahuyarham KH. Abdul Hamid Pasuruan.
KH. Abdul Hamid Baidlowi lahir di Lasem pada tanggal 30 Desember 1945. Beliau adalah putra KH. Baidlowi Lasem yang merupakan salah seorang pendiri NU.
"Ketakutan terhadap Allah tidak harus dibenturkan dengan menanyakan; lebih takut mana? kepada virus atau kepada Allah".
Beberapa kali penulis membuat status tentang ijazah ini, selalu dibagikan ratusan kali, begitu juga denga akun-akun lainnya yang Copas selalu dibagikan banyak sekali, bahkan ada yang menggunggah di Youtube.
“Saya ingin sekali seperti kiai Syarwani Abdan. Dia itu alim tapi Mastur (tertutup) tidak Masyhur (terkenal) kalau saya ini sudah terlanjur Masyhur, jadi saya ini sering kerepotan karena harus menemui banyak orang. Menjadi orang masyhur itu tidak lah mudah, bebannya itu berat, kalau Kiai Syarwani itu enak, jadinya tidak banyak didatangi orang orang. "
Menurut Simbah KH. Abdul Hamid, siapa orangnya yang membaca amalan tersebut secara istiqomah maka dia akan melihat keajaiban-keajaiban yang belum pernah terlihat”tersembunyi”.
Indonesia memiliki banyak sekali ulama-ulama kharismatik yang tidak hanya masyhur di Indonesia, melainkan terdengar kabarnya hingga tanah suci, salah satunya ialah KH Abdul Hamid Pasuruan
Ulama Nusantara sejak dulu terkenal dengan kewalian dan karomah-karomahnya, tidak luput juga dengan KH Abdul Hamid Pasuruan yang dikisahkan selalu hadir ke acara Haul Syekh Abdul Qadir Jailani di Baghdad
Pada suatu hari, KH Abdul Hamid Pasuruan mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan mengundang para masyayikh
Sikap Datuk Kalampayan Menanggapi Ajaran Wahdatul Wujud Syekh Abdul Hamid Abulung