Konon, Hajjaj bin Yusuf, Sang Penguasa diktator yang cerdas tapi kejam di Masa Bani Umayyah itu, membacakan syair tersebut ketika prajuritnya urung membunuh tiga pemuda yang ia perintahkan agar dieksekusi. Usut punya usut ternyata sewaktu diinterogasi ketiga pemuda itu mengucap syair indah yang isinya seolah mereka anak orang terpandang.