Dalam sebuah pengajian oleh KH Bahauddin Nur Salim atau yang akrab disapa Gus Baha diterangkan bahwa seorang yang beriman dan alim tidak akan membenci orang yang tidak sependapat dengannya.
Cerita ini barangkali dapat menginspirasi kita yang sedang larut di tengah arus pro dan kontra pemberian ijin investasi miras di propinsi Bali, Sulawesi Utara, NTT, Maluku, dan Papua.
Pembahasan ini sebenarnya cukup rumit apabila memakai diksi resmi dalam kitab-kitab ilmu kalam. Namun saya harap permisalan dan penyederhanaan di atas cukup jelas dipahami. Anda bisa membandingkan dengan penjelasan saya dalam bentuk video di channel youtube "Gus Wahab" apabila ingin menyimak versi mutakallimin yang lebih resmi dan sedikit rumit namun saya permudah dengan bantuan gambar.
Ibnu Taimiyyah adalah salah satu Ulama mutaakhirin dari pengikut mazhab Hanbali yang mana karya saat ini sangat monumental dikalangan pengikutnya.
Mana yang lebih utama? Masing-masing ada penggemarnya. Dan sebaiknya kedua-duanya.
Salah satu sekian masalah yang menyibukkan para logikawan adalah apakah logika itu bagian dari filsafat atau hanya sekedar Alat? Kontroversi atas masalah ini sudah muncul pada zaman yunani kuno