"Insya Allah, tahun ini memperingati Haul Dayah Babul Ulum Abu Lueng Ie Ke-XI dan Tahun baru Islam (Muharram), kami mengundang Abu Manan Blang Jruen, Aceh Utara mengisi dakwah Islamiah malam minggu ini, (15/9/2018)," kata Tgk. Zulfikar Buloh selaku
Dalam penelusuran catatan sejarah, Abu Lueng Ie lahir pada tahun 1921 M, tepatnya di Gampong Cot Cut, sebuah gampong yang berada dalam wilayah Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar
Ia menyebutkan Haul dan acara maulid Nabi Muhammad Saw tahun ini, pada paginya diadakan doa bersama dan tawajuh di rencanakan akan dipimpin oleh Abu Bustamam dan pada malamnya tausyiah agamanya
Cita-cita dan keinginan untuk menunrut ilmu ke dayah pasca kejadian itu Abu Lueng Ie senakib semakin meningkat frekwensinya
Haul tahun ini lebih meriah dan banyak tamu dan masyarakat yang menghadirinya. Ini berbeda dengan tahun sebelumnya
Abi Bustamam dalam tausyiahnya menjelaskan beberapa problem dan permasalahan sekitar tarekat. Hadir dalam acara tersebut ulama terkemuka Tu Bulqaini dan beberapa tokoh agamawan lainnya
Terkadang Abuya mengajak Abu Lueng Ie untuk "menjelajah" dunia metafisika di luar logika manusia dengan media tertentu. Bahkan seperti diceritakan oleh salah seorang putra Abu Lueng Ie, Abuya mengajak Abu Lueng Ie (Abuya sering menyapa Abu Lueng Ie dengan sebutan "Ampon",
“Tajuddin, beu kateupeu, Abukah nyan auliya, bek sagai-sagai kalawan kheun Abu (Tajuddin, kamu harus tau, ayahmu itu auliya, jangan sekali-kali kamu bantah nasehat Abu
Serta memperjuangkan tongkat estafet tarekat di bumi Aceh ini, dengan ijtihadnya mau tidak mau harus ditegakkan syiar agama dengan masuk salah satu parpol penguasa saat itu. Beliau bernama Teungku Teuku Haji Usman Al-Fauzi dan akrab di sapa Abu Usman Al-Fauzi atau Abu Lueng Ie.
Banyak cerita yang tidak diketahui masyarakat secara umum dibalik Abu Lueng Ie berpolitik. Suatu waktu dalam halaqah ilmu, Abon Tajuddin menambahkan, walaupun dayah Abu saat itu makin berkurang santri yang belajar, namun para ulama dan tokoh kharismatik lain di Aceh telah mampu mengantikan peran Abu beliau ( Abu Lueng Ie) untuk seumeubeut dan mendidik para santri dengan jumlah yang banyak.
Aura tanah tersebut sangat terasa lain ketika kita menapakkan kaki di tempat itu. Mereka yang sudah masuk ke dayah tersebut terlebih di masa konflik dulu, sangat merasa aman