Situasi atau kondisi seseorang diwajibkan untuk mandi junub adalah ketika keluarnya air mani dari organ intim laki-laki atau perempuan, baik secara sengaja atau tidak. Selain itu berjimak atau berhubungan badan meskipun tidak mengeluarkan mani.
Praktik hubungan badan antara suami-istri harus dilakukan dalam kondisi istri suci dari haid dan nifas.
Mandi besar dalam masyarakat kita menjadi lawan dari mandi biasa. Artinya mandi keseharian yang biasa dilakukan untuk membersihkan dan menyegarkan badan.
Dalam rangka menghilangkan hadast besar tidak cukup hanya melakukan wudhu saja, akan tetapi wajib melakukan mandi. Ada bebarapa hal yang menyebabkan seseorang wajib mandi junub.
Ada jamaah yang bertanya tentang menunda mandi besar, artinya setelah bersetubuh tidak langsung bergegas mandi, bagaimana hukumnya?
Bersuci atau thaharah adalah salah satu yang harus dijalankan terlebih dahulu oleh setiap umat muslim yang ingin melakukan ibadah wajib. Salah satu bentuk bersuci adalah mandi besar atau mandi junub.
Menyiramkan air ke tangan kiri dengan tangan kanan ketika mandi junub
Menyela-nyela rambut ketika seseorang mandi junub hingga bila merasa sudah membasahi kulit kepalanya maka dia menyiramnya
Mengeringkan air dari badan setelah mandi junub dengan tangan
Memulai mandi junub dengan menggosok kepala bagian kanan
“Dan dilarang menyentuh kemaluan dengan tangan kanan. Begitu juga menggauli istri setelah terjadinya mimpi basah, sebab dikatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan kegilaan pada anak.”