Berhari-hari sudah kita menyaksikan kehendak-kehendak sebagian orang Indonesia untuk kembali ke belakang, mencontoh dan mempraktikkan kehidupan masa lalu di Arabia dengan seluruh nuansa kebudayaan Padang pasirnya yang gersang itu. Menurut mereka masa lalu di sana itu indah dan ideal.
Hari ini masyarakat konservatif-fundamentalis-radikalis di berbagai belahan dunia masih terus berteriak-teriak mencaci-maki orang-orang yang terlibat dalam dunia baru (modern). Mereka akan terus berteriak bahwa pembaruan, inovasi dan kreativitas, adalah kesesatan dan menjerumuskan manusia ke dalam neraka jahannam.
Bagaimana cara kita agar bisa melupakan masa lalu yang dirasa sangat membahagiakan tetapi pada akhirnya berubah menjadi penderitaan karena kebahagiaan itu tidak lagi kita rasakan?