Di tengah situasi pergulatan politik yang keras, perebutan kekuasaan yang sering tak beretika dan kehendak menampilkan diri di depan tatapan banyak mata tanpa basa basi, dua orang ini justeru saling memberi tempat untuk orang lain dan mengundurkan diri. Mereka adalah maestro sufisme : Shadr al-Din al-Qunawi dan Maulana Jalal al-Din Rumi.