Bentuk dakwahnya bersifat tidak menggurui namun suasananya ditekankan lebih pada menciptakan ikim yang ramah dan tidak kaku. Diantara komunikasi dakwah di Dayah Warung Kopi (Darkopi), ketika azan berkumandang setidaknya dihentikan aktifitasnya dan diajak “santri Darkopi” dengan pendekatan mau’izah bilhasanah (dakwah perbuatan) dimana para pengelola dan stafnya menjalankan shalat secara berjamaah.