Beliau adalah kakak kandung Ketum PBNU Kiai Hasyim Muzadi, memiliki cerita menarik ketika "menjadi" NU, yuk disimak.
Tak jarang kemudian ada kiai tergoda rayuan manuver politik. Lalu dia korbankan sesuatu. Apa itu?
Ketika pasca-kerusahan 1999, Kiai Hasyim Muzadi diminta sowan kepada orang-orang saleh.
- Acara "الملتقى الفكر" atau Seminar "Internasional Conflict and Democratization Process in The Middle East" (Konflik dan Proses Demokratisasi di Timur Tengah), pada tanggal 30-31 Oktober 2014 di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok, abah Hasyim Muzadi mencoba menghadirkan tokoh-tokoh seperti KH. Afifuddin Muhajir (Indonesia), Bashar Samarah (Syiria) dan Hisyam Najjar (Mesir).
KH. Hasyim Muzadi adalah Ulama intelektual, cerdas, bijak dan dekat kepada siapapun. Selain sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Malang dan Al Hikam Depok, beliau juga pernah menjabat ketua Umum PBNU (1999-2010), dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden .
Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un. Pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok, H Hilman Wajdi bin Ahmad Hasyim Muzadi meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami kecelakaan, Rabu (18/12) pagi ini.
Lelaki yang pandai jika dimarahi oleh istrinya maka akan hilang kepandaiannya.
Bulan Maret ini, rangkaian kegiatan haul ketiga mendiang Abah Hasyim Muzadi.
KH. Abdul Muchit Muzadi Lahir pada 19 Jumadil Awal 1344 H atau 4 Desember 1925 M di Bangilan, Tuban. Beliau adalah kakak kandung dari KH. Hasyim Muzadi. Terlahir sebagai salah satu putra Bpk. Muzadi dengan Ibu Rumyati. Ayahnya adalah seorang pedagang tembakau sukses yang sangat mencintai ulama.
Pak Kiai Hasyim Muzadi (Allah yarham) kalau bicara sangat pintar. Bicaranya kalem, tidak berapi-api, tapi khas ulama NU yang menyelipkan jokes tanpa diduga dan membuat pendengarnya tertawa
Beliau masyhur dikenal sebagai ulama sepuh Nahdlatul Ulama, posisi beliau di NU sendiri adalah mantan Mustasyar PBNU dan dikenal juga sebagai pakar Khittah NU 1926
KH. Hasyim Muzadi lahir di Desa Bangilan, Tuban, Jawa Timur, tanggal 8 Agustus 1944, setahun sebelum Indonesia merdeka, dari pasangan H. Muzadi dan Hj. Rumyati yang merupakan pedagang tembakau kecil-kecilan.