Seketika itu, tiba-tiba dataran berguncang bagaikan pasir diayakan, tubuh tubuh terhempas kelantai benda-benda berserakan aquarium besar berisi ikan Lohan pecah berhamburan di lantai rumah, suara gemuruh terdengar bagaikan raungan beribu jenis binatang buas.
Cerita tentang anak-anak mau jadi apa ini mengingatkan saya pada beberapa sosok teman. Kenapa dengannya?
"Saya bersaksi hari ini NU memikul nasib jagat!" tegas Gus Yahya. Kenapa demikian?
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP tersebut kecelakaan hanya dalam hitungan menit setelah take off. Korban meninggal dunia mencapai 189 jiwa.
Menonaktifkan media sosial bukanlah langkah yang tepat untuk mencegah viralnya hoaks dan timbulnya kericuhan. Menonaktifkan media sosial bukan cara untuk menjaga keamanan kedaulatan Negara.
Meyikapi semua itu saya berharap pemerintah daerah juga fokus menanggulangi hali ini karena sudah banyak diantara mereka yang mengeluh akibat tidak dapat beraktivitas normal dan pemasukan untuk biaya hidup sehari-harinya mulai terganggu. Semoga Allah Swt segera mengangkat wabah ini dan semua dapat teratasi.
Pada zaman Ya’juj Ma’juj banyak kaum muslimin yang menderita, hidup serba susah dan sengsara, bahkan tidak sedikit di antara mereka yang meninggal, karena sullit mendapatkan makanan dan air.
Pelajaran tauhid yang sangat bernilai sebagai pelajaran hidup. Dahulu kala, ada seorang petani miskin yang memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatu hari, ada seorang saudagar kaya datang ingin membeli kuda itu dan menawarnya dengan harga yang sangat tinggi.
Kita bodoh atau pintar, kaya atau miskin, ini nasib. Bisa diubah. Takdir tidak akan bisa diubah. Takdir ada yang keras (hard) dan ada yang lunak (soft). Bangsa yang belum bisa membedakan antara takdir dan nasib, tidak akan bisa menjadi pemimpin peradaban.