Dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Allah SWT menyatakan bahwa pada awalnya manusia berada pada kondisi yang lemah, tidak punya apa-apa dan tidak berdaya, namun karena sayang-Nya kepada kita melebihi dari sayang seorang ibu kepada anaknya, rahmat-Nya mengalahkanya murka-Nya,
Dengan selalu bersyukur kepada Allah SWT, kita tidak akan pernah mengeluhkan keadaan yang Allah SWT telah berikan kepada kita. Bersyukur juga merupakan wujud terima kasih kita sebagai hamba-Nya, kepada Tuhan yang telah memberikan berbagai nikmat.
Mereka (mustadrij) mengira bahwa Allah sedang memberikan kemuliaan padahal Allah sedang menghinakan perlahan-lahan dan bahkan membinasakan.
Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wa syukuran,dan wa syukuran yang berarti berterima kasih keapda-Nya. Bila disebut kata asy-syukru, maka artinya ucapan terimakasih
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab ats-Tsiqat, kisah ini diriwayatkan dari Abdullah bin Muhammad, ia mengatakan, “Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir.