Serial Wayang Kebatinan Islam #4: Wayang Kulit di Masa Kerajaan Demak dan Pajang

Sejarah perwayangan setelah masa Pra Sejarah, Hindhu-Budha, maka memasuki masa Islam yang dimulai dari kerajaan Demak dan Pajang.

Biografi Joko Tingkir (Mas Karebet ) Pendiri Kesultanan Pajang

Jaka Tingkir yang terlahir dengan nama Mas Karebet adalah pendiri dari kesultanan Pajang. Sebagai Murid dari salah satu anggota Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga. Jaka Tingkir merasa berkewajiban melanjutkan dakwah sesuai dengan cara yang pernah dipergunakan oleh sang guru.

Sejarah Kesultanan Pajang

Pajang adalah kesultanan pasca Kesultanan Demak runtuh. ketika Hadiwijaya diangkat menjadi Sultan Demak ke V. dan Akhirnya Seluruh kegiatan dipindah ke daerah Pajang,

Biografi Pangeran Benawa I (Sayyid Abdul Halim) Sultan Pajang ke III

Pangeran Benawa dikisahkan sebagai seorang yang lembut hati . beliau meskipun pewaris sah dari Kesultanan Pajang akan tetapi tidak berambisi untuk meneruskan jabatan dari ayahandanya Sultan Hadiwijaya untuk menjadi Sultan Pajang yang berikutnya.

Biografi Kyai Gede Sebayu (Ulama dan Pendiri Kota Tegal)

Masyarakat Tegal khususnya, pasti tidak asing dg nama Kyai Gede Sebayu. Ya, hal ini karena beliau merupakan Tokoh Pendiri Pemerintahan Tegal pada 1585-1625.

Biografi Kyai Ageng Juru Mertani (Patih Kesultanan Mataram Islam Pertama)

Kyai Juru Mertani digambarkan sebagai seorang petani yang berwawasan negarawan, disaat para bangsawan lain lebih tertarik untuk mengolah ketrampilan fisik , pada masa mudanya Kyai Juru Mertani  lebih tertarik  pada ilmu agama, olah rasa, serta ilmu ketatanegaraan, filsafat, psikologi maupun strategi .

Biografi Syekh Abdul Jabbar (Pangeran Sumoyudo)

Abdurrahim Izuddin dalam buku Mbah Jabbar: Leluhur dan Dzuriyyahnya (2009) menyatakan bahwa Mbah Jabbar atau Syekh Abdul Jabbar nama aslinya adalah Pangeran Kusumoyudo.

Guru Spiritual Soekarno (3): Dari Penjara ke Pesantren Cikiruh Sukanegara Cianjur

Nasi yang dihidangkan khas kegemaran Bung Karno: nasi putih yang pulen dan wangi, hangat, dengan lauk ayam panggang bumbu kemiri yang tidak terlalu halus menumbuknya dan tidak terlalu pedas, serta sayur bening, bayam dan jagung, yang agak manis rasanya. Inilah menu yang dihidangkan setiap Bung Karno berkunjung ke pesantren itu.