Tak Perlu Khawatir, Orang yang Terinfeksi Virus Corona Bisa Sembuh. Ini Penjelasannya
Pandemi Covid-19 Tak Halangi Kreativitas Pelajar NU Batang untuk Gelar Lomba Vidgram
Setelah tiga bulan pandemi Covid19 berlangsung pemerintah tampak puas dengan hasil upayanya dalam mengendalikan angka kematian dan jumlah warga terpapar.
Strategi yang dapat dijalankan oleh pihak bank agar bisa tetap survive dan mampu menambah nasabah baru meski dalam masa pandemi Covid-19.
Tahun 2020 telah berlalu, banyak rintangan yang sudah kita lewati ditahun ini. Pada awal januari 2020 lalu kita dihadapkan dengan bencana banjir khususnya di Jakarta.
Adanya pandemi Covid-19, membuat industri mengalami dampak yang cukup serius. Oleh karena itu, dibutuhkan cara mengidentifikasi pembelajaran keberlanjutan dari asal-usul pandemi ini. Di samping itu, penting bagi industri-industri agar dapat menangani pandemi di masa depan.
Pada pertengahan tahun 2020 hampir seluruh dunia sudah terserang oleh Virus Covid-19. Pandemi Covid-19 ini menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat. Hampir seluruh negara di dunia terkena Virus Covid-19 ini.
Dampak yang terlihat dari adanya Pandemi Covid-19 ini terhadap pegadaian adalah jumlah barang milik orang-orang Indonesia yang digadai di pegadaian.
Pandemi Covid-19 memiliki imbas yang sangat besar bagi penurunan ekonomi masyarakat. Namun begitu, masyarakat dituntut untuk tidak boleh menyerah dan selalu mencari peluang menciptakan ekonomi kreatif untuk menunjang kebutuhan sehari-hari selama masa pandemi ini.
Sedekah terbaik bagi orang-orang yang sektor ‘daruratnya’ selesai adalah tinggal di rumah. Sekarang semua orang punya potensi menulari dan ditulari. Semua orang harus menahan diri untuk tidak membahayakan orang lain.
Bala itu kata para ahli tasawuf, menjadikan kita ini paling tidak, meninggalkan takabur. Yang dulu mungkin kita lupa, seakan-akan setelah bisa makan, bisa punya uang. Seakan-akan tidak bisa diganggu, ternyata kita bisa lumpuh. Bisa kalah yang namanya pandemi. Semoga dari pelajaran ini, paling tidak kita kembali ke fitrah, bahwa kita ini mahluk yang dhoif, yang lemah
Nah, kalau krisis itu tidak mengubah apa-apa, bagi saya itu penderitaan dua kali. Sudah kita mengalami krisis, tidak mendapatkan apa-apa dari krisis itu. Jadi kalau disebut adzab, itu adzab dua kali, adzab kuadrat
Di masa pandemi covid-19 ini kita sering sekali mendapat kabar bahwa banyak orang meninggal karenanya. Tidak hanya itu, kita juga sering mendengar kabar bahwa guru, teman, kerabat bahkan ada dari keluarga kita yang juga meninggal karena covid-19.
Dr. Elisabeth Kubler-Ross dalam bukunya yang berjudul “On the Death and Dying” (1969) menjelaskan lima tahap kesedihan, yaitu Denial-Anger-Bargaining-Depression-Acceptance atau biasa disebut Model Kuber-Ross.
Setelah menguatakan iman, untuk selanjutnya adalah terus-menerus menghidupkan gairah hidup, bahwa hidup kita masih panjang, bahwa Tuhan sudah kasih kita umur panjang. Meskipun covid adalah bagian dari takdirnya, ada haknya kita untuk memohon kepada sang maha kuasa agar virus ini diangkat dari bumi