SYAIKH HASYIM ASY’ARI Bukan hanya seorang ulama biasa tapi beliau merupakan seorang Wali Qutub yang agung, bukan karena alasanya
Gus Dur sering ditolak kok sama Bu Sinta. Ah, masa seorang cucu pendiri NU, anak dari Mantan Menteri Agama bisa ditolak cewek? Begini ceritanya,
semoga jejak langkah beliau bertiga dalam "menjaga dan mewariskan ingatan" kepada bangsa ini menjadi amal jariyah di akherat, di mana pahalanya senantiasa mengalir bagi beliau bertiga
Peringatan Hari Lahir Nahdlatul ulama ini dikemas dalam bentuk Haul Muassis Nahdlatul Ulama Sumenep, yakni KH. Ilyas Syarqawi, KH. Abi Syuja’, KH. Aliwafa Muharrar, KH. Abdullah Sajjad, KH. Ishomuddin AS, dan KH. Ahmad Basyir AS.
Pendiri NU itu bukan hanya tiga kiai yang biasa kita kenal belakangan ini, tapi banyak orang. Siapa saja itu?
Ini adalah kisah Syeikh Yusuf yang merekam kisah hidup para auliya. Bagaimana kisahnya?
“Kakek-kakek saya dulu berguru pada Pendiri NU, Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari," ungkap Habib Jindan.
Di kota Mekah ia bermukim di kediaman Syeikh Isa Palembang yang telah menjadi penduduk tetap kota Mekah dan belajar berbagai disiplin ilmu agama dari sejumlah ulama besar yang mengajar di sana.
Di Jambi, saya bersilaturahim dengan kiai muda yang sudah bergelar Doktor, Gus Zainal Arifin, pengasuh PP Darul Arifin. Alhamdulillah saya diberi hadiah kitab tentang nama-nama Guru Syekh Yasin Al-Fadani.
Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama tak lepas dari restu Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan, guru para ulama di Nusantara, Karena itu, semangat dan dorongan spiritual dari Syaikhona berhasil menjadikan tokoh-tokoh muassis (pendiri) NU
KH. Abdul Chalim Leuwimunding adalah salah satu murid terdekat dari KH. Abdul Wahhab Hasbullah Tambak Beras Jombang. Lahir pada 1898, di Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat, tanpa catatan tanggal kelahiran, wafat pada11 April 1972, di usia 74 tahun.