Sebelumnya saya telah menulis sebuah tanggapan ringkas dalam kolom komentar pada status FB Ustadz Adhli Al-Qarni yang mengkritik Syaikh Ali Jum’ah terkait dengan hadits kemulian sahabat yang dibawakan oleh beliau dalam kitab “Aqidah Ahlissunnah wal Jama’ah”.
Banyak yang berasumsi bahwa perawi “kadzdzab” (pendusta) secara otomatis haditsnya palsu. Dengan kaidah itu, mereka main pukul serampangan; poko’e setiap hadits yang sanadnya terdapat perawi “kadzdzab”, haditsnya pasti palsu. Dengan kaidah ini pula, al-Hafizh Ibnul Jauzi rahimahullah dalam kitab al-Maudhu’at-nya, mendapat kritik dan bantahan dari banyak huffazh hadits
Wajibnya meriwayatkan dari perawi tsiqat
Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Larangan menceritakan semua yang didengar
Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam menyampaikannya
Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam menyampaikannya