Apakah Perawi Pendusta Hadisnya Otomatis Palsu?

 Sebelumnya saya telah menulis sebuah tanggapan ringkas dalam kolom komentar pada status FB Ustadz Adhli Al-Qarni yang mengkritik Syaikh Ali Jum’ah terkait dengan hadits kemulian sahabat yang dibawakan oleh beliau dalam kitab “Aqidah Ahlissunnah wal Jama’ah”.

Menyoal Perawi Kadzdzab

Banyak yang berasumsi bahwa perawi “kadzdzab” (pendusta) secara otomatis haditsnya palsu. Dengan kaidah itu, mereka main pukul serampangan; poko’e setiap hadits yang sanadnya terdapat perawi “kadzdzab”, haditsnya pasti palsu. Dengan kaidah ini pula, al-Hafizh Ibnul Jauzi rahimahullah dalam kitab al-Maudhu’at-nya, mendapat kritik dan bantahan dari banyak huffazh hadits

Hadis Imam Muslim No. 2 : Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Hadis Imam Muslim No. 3 : Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Hadis Imam Muslim No. 4 : Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Hadis Imam Muslim No. 5 : Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Hadis Imam Muslim No. 7 : Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam menyampaikannya

Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam menyampaikannya

Hadis Imam Muslim No. 8 : Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam menyampaikannya

Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam menyampaikannya