Namun juga di harapkan insan dayah dapat menjalankan kegiatan operasional pendidikan hingga kehidupan santrinya dengan jalan kewirausahaan terpadu.
Beranjak dari itu sangat diharapkan sudah saatnya badan Pesantren yang kini sudah menjadi dina di Aceh juga nusantara umumnya dengan anggaran yang tentunya sangat “minim”dibandingkan dengan dinas lainnya, bukan beroreintasi memberikan “finansilal” untuk Pesantren,
Sekali lagi diharapkan Pesantren mampu melahirkan kombinasi kader “warisatul ambia”, profit oriented dan human oriented, tentunya dengan adanya Pesantren ekologi itu setidaknya memberi warna baru dalam menjawab problema dan solusi untuk di era globalisasi ini. Perlu kita pahami juga untuk melahirkan sebuah perubahan dan program butuh waktu dan kesabaran serta optimisme.