“Orang yang membiasakan diri berpikir positif memiliki resistensi kuat terhadap penyakit
Banyak sekali tradisi haul diselenggarakan oleh masyarakat, khususnya haul para ulama atau wali yang masyhur. Tradisi ini sudah menjadi kebiasaan yang tak bisa ditepis dan dihilangkan sama sekali, meski tidak sedikit orang yang mengkritik.
Berhati-hatilah kalian jika telah mengidap penyakit merasa benar sendiri. Kenapa?
Alkisah, ada satu kejadian yang dialami oleh Syaikh Hasan Al-Bashri. Suatu ketika, tampaklah di hadapannya gerak-gerik seorang lelaki dan perempuan yang duduk berduaan di tepian Sungai Dajlah yang memang mencurigakan sekali. Hangat berbincang. Akrab bercanda. Mesra bahasa tubuhnya.
Ini adalah kisah antara Penjahit tua dan tukang jagal yang mungkin bisa menginspirasi kita untuk tetap berprasangka baik kepada siapapun.
Sebagai umat muslim tentunya tidak menyikapi pandemi ini dengan ketakutan yang berlebihan, tetapi harus dihadapi dengan senantiasa berprasangka baik pada Allah swt bahwa pandemi ini akan berlalu dengan ikhtiar dan senantiasa berdo`a mengetuk pintu langit agar wabah ini segera diangkat oleh Allah.
Firman Allah "Wahai orang beriman, jauhilah prasangka"
Perintah untuk berprasangka baik kepada Allah saat ajal menjemput
Perintah untuk berprasangka baik kepada Allah saat ajal menjemput
Perintah untuk berprasangka baik kepada Allah saat ajal menjemput
Perintah untuk berprasangka baik kepada Allah saat ajal menjemput
Berprasangka baik kepada Allah juga merupakan sebab yang besar dalam meraih ketenangan hati, kedamaian pikiran, dan kelapangan dada.
Dalam kitab Raudhatur Rayahin karya Syaikh Afifuddin Al-Yaafi, terdapat sebuah kisah penuh hikmah tentang Imam Junaid Al-Baghdadi, seorang ulama besar yang dikenal dengan kebijaksanaannya.