Dukung kami untuk mengoperasikan, memelihara, dan mengembangkan portal ini lebih baik
Bismillahirrahmanirrahiim, Para akademisi sebagai Panitia Pendirian Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto (UNU Purwokerto)
Tahukah Anda, siapa yang menjadi pencetus pekik "NKR Harga Mati!"? Beliau adalah KH Muslim Rifa'i Imam Puro. Ini kisahnya...
KH. Muhammad Muslim Rifai Imampuro atau biasanya dipanggil Mbah Liem, tergolong kiai yang bersahaja, nyentrik, sering berpenampilan nyleneh, misal dalam menghadiri beberapa acara. Saat memyampaikan pidatonya di muka umum sering berpakaian ala tentara, memakai topi berdasi bersepatu tentara tapi sarungan.
KH. Muslim Rifai Imampuro atau yang kerap disapa dengan panggilan Mbah Liem lahir pada 24 April 1924, di Desa Pengging, Kelurahan Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah. Mbah Liem adalah tokoh NU dan Pendiri Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa) Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
Den sira para satria Nagari Mataram nagarining Jawi hing dodotira, sumimpin watak, wantune Sayyidina Ngali, sumimpin kawicaksanane Sayyidina Kasan, sumimpin kakendelane Sayyidina Kusen.
Sebagai Ulama terkenal, Kyai Ageng Kyai Ageng Muhammad Besari merupakan seorang pendatang di daerah Ponorogo. Beliau berasal dari Madiun, tepatnya Desa Kuncen, Kecamatan Majayan.
KH. Imam Puro adalah ulama besar Purworejo dan mursyid Tarekat Syathariyah.
Kyai Imam Puro merupakan salah satu ulama penting dalam jaringan ulama Nusantara di wilayah selatan. Kyai Imam Puro hidup pada zaman Perang Diponegoro dan dimakamkan di lereng Bukit Geger Menjangan Desa Candi Baledono Purworejo, Jawa Tengah.
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.