Penyajian makanan mulai dari salad atau sup, hidangan utama, dan hidang an penutup. Seluruh rangkaian tadi diakhiri dengan mencuci tangan di meja dengan air mawar.
Ternyata betul, nama Sayidina Umar termasuk nama sahabat yang namanya tetap 'hidup' sampai kapanpun. Sebab di samping beliau kuat komitmen agamanya,
Pertumbuhan dan perkembangan agama Islam itu sendiri karena banyaknya peran aktif pemuda berkualitas didalamnya sebagai kader khalifatul ardhi (pemimpin dunia) dimuka bumi ini dalam memperjuang dinul islam yang telah dicetuskan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad yang lalu.
Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Sanggau mendampingi TVRI Kalbar Pontianak melakukan reportase jejak sejarah Islam di Kota Sanggau.Turut serta dalam kegiatan tersebut tim dari Kanwil Kemenag Kalbar,
Banyak orang belum mengenal siapa itu Rufaidah. Siapakah dia? Bagaimana kaitannya dengan dunia keperawatan Islam? Lalu siapakah perawat muslimah pertama di dunia yang tercatat dalam sejarah Islam? Perempuan yang melaksanakan tugas mulia sebagai perawat pertama tersebut adalah Rufaidah binti Sa’ad.
Baghdad, kota yang dipandang sebagai persimpangan semesta, merupakan titik strategis yang tak tertandingi, demikianlah yang diungkapkan oleh raja Dinasti Abbasiyah ketika menyadari keberadaan posisi geografisnya yang luar biasa.
Masuknya Islam ke Indonesia menimbulkan berbagai teori. Meski terdapat beberapa pendapat mengenai kedatangan agama Islam di Indonesia, banyak ahli sejarah cenderung percaya bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita Cina zaman Dinasti Tang.
Telah ditemukan sebuah manuskrip tahlil dari kitab peninggalan mbah Kiai Haji Moch Ilyas yang berasal dari Kesesi Pekalongan. Biasanya para kiai NU kalau ditanya tahlilan dimulai dari kapan? Mereka akan menjawab "mulai wali songo".
Pada abad ke-7 Masehi, Yerusalem menjadi saksi dari satu momen bersejarah yang mengubah wajah kota suci ini secara fundamental penaklukan Islam. Berlangsung pada tahun 637 M, peristiwa ini memperkenalkan dunia pada kehadiran kekhalifahan Islam yang dipimpin oleh Umar bin Khattab, Khalifah kedua.
Wabah Amwas pada tahun 638 M merupakan suatu peristiwa yang mengguncang pilar-pilar masyarakat di Syam dan menciptakan bayang-bayang yang meluas dalam catatan sejarah awal Islam. Respons cepat dan efektif Khalifah Umar bin Khattab dalam menanggapi krisis ini menjadi penekanan utama, memunculkan pertanyaan tentang kepemimpinan adaptif dan dampaknya pada kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 636 Masehi, lautan pasir yang meluas di wilayah Timur Tengah menjadi saksi bisu bagi salah satu babak paling epik dalam sejarah peradaban manusia. Perang Yarmuk, yang mempertemukan kekuatan besar antara Kekaisaran Arab yang baru bangkit dan Kekaisaran Bizantium yang mendominasi selama berabad-abad.
Pembentukan armada angkatan laut pertama pada masa Utsman bin Affan merupakan respons strategis terhadap tuntutan zaman.Armada ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan wilayah, tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas pengaruh Islam di lautan, menegaskan kehadiran dan kekuatan dunia Islam di panggung internasional.
Perang pertama antara pasukan Muslim dan Romawi di laut memperlihatkan babak penting dalam sejarah konflik antara dunia Islam dan Kekaisaran Romawi Timur.Selain itu, peristiwa ini mencerminkan perubahan dramatis dalam lanskap politik dan militer kawasan tersebut selama periode awal ekspansi Islam.
Ketika Khalifah Utsman meninggal dunia, kondisi Kota Madinah masih dipenuhi dengan para pemberontak. Dalam keadaan yang sangat kacau tersebut, tentu saja dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengendalikan situasi. Pilihan yang paling utama saat itu adalah Ali Bin Abi Thalib.
Dalam upaya menghindari pertumpahan darah lebih lanjut, Majlis Tahkim diadakan sebagai forum mediasi oleh tokoh-tokoh netral, dengan tujuan menemukan solusi adil untuk mengakhiri konflik dan memulihkan stabilitas politik serta persatuan umat Islam.
Peristiwa sejarah periode khalifah pertama Bani Umayyah, yakni Muawiyah bin Abi Sufyan, sungguh menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Dalam rentang waktu ini, terdapat banyak peristiwa penting yang membentuk arah peradaban Islam dan dunia pada masa itu.
Kaum Khawarij memiliki ideologi yang ekstrim pada masa itu, salah satu doktrin yang mereka sebarkan ke masyarakat bahwa Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy’ary adalah kafir. Peristiwa yang mendasari pemikiran mereka itu adalah perjanjian Majlis Tahkim diselesaikan bukan dengan Al-Quran dan Hadis.
Orang-orang yang mencintai dan mendukung Ali masih tidak menyetujui apabila sepeninggal Ali khalifah selanjutnya dipegang oleh Muawiyah. Makanya banyak daripada mereka semua kemudian membaiat Hasan bin Ali menjadi khalifah. Orang yang pertama kali membaiat Hasan bin Ali adalah Qais bin Sa’ad bin Ubadah, kemudian diikuti oleh banyak orang muslim lainnya.
Pada tahun 642-643 M, Setelah menaklukan Alexandria, pasukan Muslim mulai bergerak menyusuri pesisir Afrika Utara menuju kota Tripoli. Kota ini dikenal sebagai Oea pada zaman kuno, sebuah nama yang mencerminkan warisan sejarahnya yang kaya. Sebagai salah satu kota asli yang membentuk Tripolis Afrika, atau Tripolitania, bersama dengan Sabratha dan Leptis Magna.
Afrika Utara memiliki peran yang tak terbantahkan dalam penyebaran agama Islam, daerah ini nantinya menjadi pangkalan awal yang penting bagi ekspansi ke Tanah Eropa. Wilayah yang meliputi Maroko, Aljazair, Tunisia,Tripoli, Libya, dan Mesir telah menjadi pusat penting dalam sejarah Islam.
Pada abad ke-7 Masehi, dunia tengah mengalami perubahan besar dalam hal politik, agama, dan perdagangan. Di satu sisi, di Tiongkok, Dinasti Tang sedang mengalami masa keemasannya, di mana perdagangan, seni, dan ilmu pengetahuan berkembang pesat.
Tahun 720 Masehi merupakan tahun kesedihan (seharusnya) bagi Bani Umayyah. Seorang yang zuhud dan bijaksana telah meninggal dunia, beliau adalah Umar bin Abdul Aziz (Umar II). Masa beliau penuh dengan kemakmuran, bahkan pergerakan dari para Khawarij dan Syi’ah mampu beliau kendalikan.
Sebelumnya, kita telah membahas tentang bagaimana kekuasaan Bani Umayyah mulai melemah di berbagai wilayah. Artikel ini akan menjadi penutup dari kisah panjang kekhilafahan Bani Umayyah di tanah Arab. Melalui rangkaian peristiwa yang penuh dengan intrik politik, pemberontakan, dan pertempuran, kita akan melihat bagaimana dinasti yang pernah berjaya ini akhirnya menemui akhir yang tak terhindarkan.
Saat pedang-pedang tentara Abbasiyah telah berhasil membabat habis keluarga Bani Umayyah, ternyata ada seorang pemuda yang berhasil selamat dan melarikan diri dari kediamannnya di desa Dier Khinan, Syam. Pemuda ini bernama Abdurrahman bin Muawiyah, ia melaarikan diri bersama keluarga dan saudaranya Hisyam bin Abdul Malik ke desa yang berada di tepian Sungai Eufrat.
Dalam beberapa definisi, ibu kota diartikan lebih luas sebagai pusat kegiatan wilayah dengan hierarki yang lebih tinggi. Kota ini bukan hanya pusat administrasi, tetapi juga pusat berbagai aktivitas yang memiliki pengaruh besar dalam aspek ekonomi, sosial, lingkungan, dan politik.
Dalam studi sejarah, sering kali terjadi bias perhatian terhadap individu-individu yang berada di puncak hierarki sosial dan politik, sementara peran penting yang dimainkan oleh profesi-profesi "underrated". Profesi-profesi ini, meskipun tidak selalu mendapat sorotan, memiliki dampak yang mendalam terhadap berfungsinya masyarakat dan kelangsungan peradaban.
Al-Mansur dikenal sebagai arsitek utama yang membangun fondasi kokoh bagi Dinasti Abbasiyah setelah menggulingkan Dinasti Umayah. Salah satu pencapaian terpenting dari masa pemerintahannya adalah pendirian kota Baghdad pada tahun 762 M. Baghdad tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga berkembang menjadi pusat intelektual dan budaya dunia Islam.
Pada tahun 788 Masehi, dunia Islam menyaksikan dua peristiwa penting yang menandai babak baru dalam sejarah kekhalifahan dan geopolitik Islam. Artikel ini akan membahas tentang dua peristiwa penting tersebut, di mana salah satunya merupakan kemunculan kekuasaan baru yang dinilai dapat mengancam kekuatan Dinasti Abbasiyah.
Bulan Rabiul Awal, merupakan bulan ketiga dalam kalender Hijriah, memiliki tempat istimewa dalam sejarah Islam. Sebagai bulan yang diwarnai dengan peristiwa-peristiwa bersejarah yang memengaruhi peradaban Islam dan dunia secara luas, Rabiul Awal sering dipandang sebagai salah satu bulan yang sarat makna spiritual dan historis.
Dinasti Idrisiyah, didirikan oleh Idris bin Abdullah pada tahun 788 Masehi di wilayah Magrib (Afrika Utara),menjadi salah satu tantangan terbesar bagi otoritas Abbasiyah. Idris bin Abdullah, merupakan keturunan Ali bin Abi Thalib, ia cukup berhasil dalam menggalang dukungan dari suku Berber dan mendirikan kekhalifahan independen dari Baghdad.
Apakah kamu mengetahui, bahwa selama Dinasti Abbasiyah berkuasa, banyak dinasti-dinasti kecil yang memisahkan diri dan lebih memilih membentuk kekuasaan otonom? Fenomena ini terjadi karena berbagai alasan.
Pada masa pemerintahan khalifah Harun Ar-Rasyid, Baghdad terkenal akan kemegahan arsitektur dan kehidupan intelektual yang berkembang pesat. Pada masa itu, terdapat seorang budak perempuan beranama Tawaddud yang memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Pada tahun 795 Masehi, Baghdad menjadi saksi lahirnya inovasi besar yang akan mengubah wajah dunia intelektual dan administratif di dunia Islam, yaitu pendirian pabrik kertas. Di bawah pemerintahan Dinasti Abbasiyah, Baghdad berkembang menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan.
Pada abad ke-8, di bawah pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah yang dipimpin oleh Harum Ar-Rasyid, Baghdad menjadi salah satu pusat perdagangan terpenting di dunia. Pedagang dari Tiongkok, India, Afrika, hingga Eropa singgah di kota ini, sehingga menjadikan Baghdad sebagai tempat pertemuan budaya yang beragam.
Dinasti Aghlabiyah membuat wilayah mereka menjadi salah satu wilayah terkaya yang ada di Afrika Utara dengan mengembangkan sektor pertanian dan perdagangan. Wilayahnya yang berbatasan langsung dengan laut Mediteranialah yang membantu perkembangan sektor ekonomi mereka.
Pada tahun 802 Masehi, Khalifah Harun Ar-Rasyid menghadapi tantangan penting dalam menentukan suksesi kekhalifahan. Sebagai seorang penguasa yang sangat dihormati umat Muslim pada masa itu, Harun Ar-Rasyid menyadari bahwa masa depan dinasti dan stabilitas kekhalifahan sangat bergantung pada bagaimana ia mempersiapkan penerusnya untuk mengambil ali tampuk kepemimpinan.
Dinasti Abbasiyah, yang berpusat di Baghdad, mengusai wilayah yang sangat luas dan mulietnis, di mana umat Muslim hidup berdampingan dengan berbagai komunitas nonmuslim, seperti Yahudi, Nasrani, Zoroaster, dan kelompok agama lainnya.
Masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid dikenal sebagai puncak kejayaan Dinasti Abbasiyah. Ia dikenal sebagai pemimpin yang sholeh, dermawan, dan taat beragama, yang sering sekali disandingkan dengan sifat Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Umayyah karena sifat-sifat kebijaksanaannya.
Pada tahun 801 Masehi, Kekaisaran caroling yang dipimpin oleh Raja Charlamagne mulai memperluas pengaruhnya di Eropa. Dalam upaya melindungi wilayahnya dari pengaruh Bani Umayyah di Andalusia, Charlamagne menargetkan kota-kota di timur laut Semenanjung Iberia.
Pada awal abad ke-9, Kekhalifahan Abbasiyah berada dalam puncak kejayaan, meskipun kekuasaannya atas daerah pinggiranseperti Ifriqiyyah mulai mengendur. Dinasti Aghlabiyah, sebagai penguasa lokal di wilayah Afrika Utara, memanfaatkan otonomi ini untuk memperluas pengaruhnya.
Dinasti Thahiriyah merupakan salah satu dinasti yang muncul pada masa Daulah Abbasiyah di sebelah timur Baghdad, yang lebih tepatnya berpusat di wilayah Khurasan dengan ibu kota Naisabur. Dinasti kecil ini didirikan oleh Thahir bin Husain pada tahun 821 Masehi dan bertahan hingga tahun 873 Masehi.