Burung pipit yang sedang jatuh cinta, layaknya kita, merayu membabi buta, sampai lupa segalanya. Seperti kita kah?
Nama al-Qusyairi tidak asing lagi di kalangan pengkaji tasawwuf. Tambahan pula ianya sering disebut-sebut dalam kitab-kitab tasawuf, terutama sekali berkaitan dengan kitabnya, Ar-Risalah.
Kata “puisi” dan “syair” sudah sangat mashur di telinga kita. “Puisi” di antara pengertiannya adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Sedangkan “syair” dalam bayak buku pembelajaran bahasa Indonesia adalah salah satu denis puisi, dan jenis ini, dikatagorikan pada puisi lama,
Ini adalah sebuah Syair mengenang Jasa Abon dalam Pendidikan Agama di Aceh karangan Tgk Ibnu Yasir Adan.
Abu Nuwas dikenal di Indonesia sebagai Abu Nawas. Kebanyakan cerita konyol tentangnya di Indonesia adalah cerita fiktif, meskipun tokohnya benar-benar ada. Dia adalah seorang penyair legendaris di Masa Harun ar-Rasyid. Syairnya banyak bercerita tentang dunia khamr sebab dia adalah pemabuk berat.
Nama lengkap Imam al-Asy’ari adalah Abu al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari. Lahir di Bashrah pada tahun 260 H/874 M dan wafat pada tahun 324 H/936 M. Beliau adalah salah satu keturunan sahabat Nabi yang bernama Abu Musa al-Asy’ari. Setelah ayahnya meninggal dunia, ibu beliau menikah lagi dengan salah seorang tokoh Mu’tazilah yang bernama Abu Ali al-Jubba’i (w. 304 H/916 M).
Mbah Kiai Maimun Zubair pernah memberikan Nasihat kepada santrinya melalui sebuah syair.
Beliau juga membuat beberapa Sya'ir mengenai etika, hisab dan lain sebagainya.
Pada abad ke-14, Kaisar Hongwu (bernama asli Zhū Yuánzhāng) yang memimpin kekaisaran Tiongkok di era itu. Kaisar Hongwu (Kaisar Hongwu di Wikipedia) adalah kaisar pertama dari Dinasti Ming dan memimpin selama 30 tahun, mulai dari tahun 1368 hingga 1398.
Gus Sholah memang bukanlah seorang yang bertahun-tahun belajar kepada kiai di Pesantren layaknya seorang santri yang pada umumnya. Syarat umum untuk menjadi kiai pesantren, ya minimal dia, pernah berguru kepada para kiai di sejumlah pesantren, mondok nya bertahun-tahun.
Suatu ketika KH. Imam Qusyairi Paiton sowan kepada KH. Achmad Sufyan Miftahul Arifin Situbondo. Kemudian KH. Achmad Sufyan memberikan nasihat kepada KH. Qusyairi sebagaimana nasihat yang disampaikan oleh KH. Zaini Mun'im kepada beliau, KH. Achmad Sufyan.
Di tengah himpitan daging-daging doa di pelataran rumah-Mu yang Agung aku mengalirkan diri dan ratapku hingga terantuk pada dinding-mustajab-Mu menumpahkan luap-pinta di dadaku.
Berbagai cara dilakukan untuk terlepas atau terhindar dari COVID-19, selain yang sudah dianjurkan oleh Pemerintah ada juga amalan-amalan dan doa dari guru atau ulama yang dianggap memepunyai Karomah atau kelebihan dalam ilmu agama atau ilmu yang lainnya,
"Saya bertani, juga berdagang," kata beliau suatu pagi setelah tasyakuran kitab al-Mahally.
Aku menangis saat berjumpa dengan rombongan burung-burung Qatha. Sambil menangis ingin kukatakan:
Pada pengajian Maulid Nabi shalallahu alaihi wasallam semalam (Jumat, 6/7/2020) ada sesi tanya jawab. Sayangnya, yang bertanya kebanyakan para ustaz sehingga sebagian pertanyaan banyak mengarah kepada ilmu Balaghah dan Syair Arab.
Dahulu Imam Syafi'i pernah bersyair, yang bunyinya: تزود من التقوى فانك لا تدري # اذا جن ليل هل تعيش الى الفجرِ
Setiap ayah pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka rela melakukan apapun demi melihat senyum anaknya.
Gagasan baru itu dianggap uncoventional wisdom. Aneh. Bahkan terasa nyinyir. Tapi gagasan yang kuat akan mencari kakinya sendiri. Pada waktunya, gagasan itu akan melahirkan komunitasnya sendiri. Prinsip ini yang saya ingat ketika menerima pesan.
Syi’ir ini berisi doa dari KH. Muslim Rifa’i Imampura kepada Allah SWT agar anak, cucu, santri dan semua yang mendarasnya menjadi pribadi yang memiliki sifat-sifat sebagaimana yang termaktub dalam isinya.
Para ulama terdahulu sangat dekat dengan satra Arab, sya’ir, qasidah, dan sebagainya. Hal itu sebabkan karena para ulama tidak ingin menyisakan waktu kosong bagi kegiatan yang tak bermanfaat. Sehingga para ulama sangat dekat dengan sastra Arab
KH. Ahmad Qusyairi dan KH. Abdul Hamid Pasuruan merupakan dua ulama besar yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Pasuruan.
Al-I’tiraf adalah syair yang berisi doa dari salah satu penyair besar berdarah Arab-Persia yang hidup pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, Al-Hasan bin Hani Al-Hakami,
Nama KH. Muslih bin Abdurrahman Mranggen, Demak, telah santer diketahui sebagai ulama sufi yang menyebarkan ajaran thariqah Qodiriyyah wa Naqsyabandiyah di Jawa.
Syair, bait, dan pantun yang dibolehkan dan yang dimakruhkan
Syair, bait, dan pantun yang dibolehkan dan yang dimakruhkan
Syair, bait, dan pantun yang dibolehkan dan yang dimakruhkan
Syair, bait, dan pantun yang dibolehkan dan yang dimakruhkan
Syair, bait, dan pantun yang dibolehkan dan yang dimakruhkan
Dimakruhkan seseorang didominasi syair
Dimakruhkan seseorang didominasi syair
Rabi'ah Al-Adawiyah dijuluki sebagai "The Mother of the Grand Master" atau Ibu Para Sufi Besar karena kezuhudannya. Beliau juga menjadi panutan para ahli sufi lain seperti Ibnu Al-Faridh dan Zhun Nun Al-Misri.
Berikut adalah lirik lagu Wahdana dalam Bahasa Arab dan Indonesia. Syair lagu Wahdana ini dipopulerkan oelh Ust. Jeffry Al-Buchori dan Wafiq Azizah. Lalu akhir-akhir ini viral di media sosial dan dipopulerkan oleh Ai Khodijah di Youtube. Berikut kita simak liriknya.
Nama lengkapanya adalah Hassan bin Tsabit bin Al-Mundzir Al-Khazraji Al-Anshori, yang kemudian biasa disebut Abul Walid. Beliau merupakan salah satu sahabat dari kalangan kaum Anshor. Setelah masuk Islam, para sahabat menyebutnya sebagai “Sya’iru Rasulillah” (Sang Pujangga andalan Rasulullah).
Larangan menjual ruthab dengan kurma kecuali dengan cara Araya
Imam Al-Bushiri adalah seorang ulama sufi dan pengikut thariqoh, semasa hidupnya beliau memiliki gelar Syarafuddin (kemulyaan agama). Dalam ilmu tasawuf berguru kepada Syaikh Abul Abbas Al-Mursi, pemegang matarantai thariqoh Syadziliyah pasca wafatnya Syaikh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili.
KH. Ahmadi Syairozi adalah salah satu putra dari KH. Syairozi dan Nyai Asiyatun