Penghargaan Pahlawan Santri kepada KH. Bisri Syansuri Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur itu diberikan langsung oleh Pengasuh Ponpes Darul Muttaqien, Bogor, KH. Matrajo kepada anak almarhum KH. Bisri Syansuri, yakni Hj. Muhassonah Hasbullah (mewakili keluarga) di Gedung Galeri Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Timur, Jakarta, Minggu (22/10).
Kisah ini adalah salah satu catatan karomah dari Kiai Adlan Aly Jombang. Bagaimana kisahnya?
KH. Bisri Syansuri Jombang adalah Ulama intelektual, dan kharismatik, pendiri dan pengasuh Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Jawa Timur.
Laduni.ID Jakarta - Beliau ikut andil dalam pendirian dan pembentukan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama. Jasa dan pengabdian beliau kepada NU dan bangsa tak diragukan lagi.
KH Bisri Syansuri merupakan figur kiai pejuang, yang aktif dalam organisasi perjuangan. Pecahnya Perang Dunia II dan pendudukan Jepang membawa keprihatinan tersendiri bagi KH Bisri Syansuri.
KH. Syansuri adalah sosok yang mampu mencetak murid-murid yang handal dan berlabel nasional bahkan internasional. Ini dilihat dari banyak santri beliau yang lulus dari Perguruan Tinggi di dalam dan luar negeri dan ada yang sebagian bergelar doktor dan professor juga ada yang menjadi ulama menjadi pengusaha, menjadi politikus dan aktifis nasional.
KH. Moechamad Sochib Bisri lahir di Jombang 21 November 1932 (23 Rajab 1351 H). Ia ada– lah putra keenam atau terakhir dari pasangan KH. Bisri Syansuri dan Nyai Hj. Chadidjah.
KH. Bisri Syansuri was born in Tayu Village, Pati Regency, Central Java Province, on 28 Dzulhijjah 1304 H/18 September 1886. He was the third child of the couple KH. Syansuri with Nyai Mariah.
KH. Bisri Syansuri, Rais 'Aam PBNU setelah KH. Wahab Chasbullah.