Para pakar sejarah mempunyai pandangan tersendiri dengan perkembangan tarekat ini. Dalam persepsi Fathurrahman dalam karyanya berjudul ” Syattariah di Minangkabau” menyebutkan bahwa jalur Tarekat Syatariyah ke Indonesia melalui Ibrahim al-Kurani (1023-1102 H) dan Syaikh Abdurrauf al-Sinkili (1024-1105 H).