Mbah Ma’shoem diperkirakan lahir pada tahun 1868. Beliau adalah anak bungsu pasangan Ahmad dan Qosimah
Sebagai layaknya tamu, Fatimah kemudian memperhatikan seisi rumah yang kemudian berhenti pada sudut rungan. Di sana terdapat tiga buah benda yang terawat dengan rapi.
Subhanallah, sudah seperti inikah cintamu kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam...?
Mengunjungi rumah saudara, karib kerabat, dan teman termasuk perbuatan mulia. Karena melalui kunjungan tersebut hubungan persaudaraan dan persahabatan menjadi semakin kokoh dan akrab. Supaya kunjungan membuahkan hasil dan mendapatkan kebaikan, perlu diperhatikan etika pada saat bertamu.
Tgk. Mukhtar Umar (Abah Lembah Seulawah), Sekretaris Rabithah Alumni, di dalam pembacaan hasil keputusan rapat menyampaikan bahwa dalam agenda acara kali ini
Pada suatu hari, karena macet, kami memutar balik perjalanan, kami arahkan mobil ke sebuah perumahan untuk numpang muter aja, lalu tanpa sengaja, ternyata kami melewati rumah seorang teman lama suami. Dan dia meminta kami mampir.
Ketika Rasul hendak pamit, beliau berpesan kepada si suami, "Ketika aku keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar
Ini semua adalah bagi orang yang tidak menghafal ilmu sedikitpun, adapun bagi orang yang menghafal ilmu maka baginya kemulia'an yang berlipat ganda"mudah"an bermanfaat dan menambah kecintaan kita kepada para ulama dan orang" shaleh
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir hendaklah ia memuliakan tamunya
Subhanallah…! padahal beliau berdua tidur di kamar berbeda dan tidak saling melihat satu sama lain.
Janganlah kita melihat dan menilai pada sesama itu dari segi dhahir dan fisiknya semata
Suatu hari, Syaikhona Kholil Bangkalan kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan. Mereka bertiga ini beda profesi, ada yang pedagang, ada penganten yang belum punya keturunan, dan ada petani.
Hubungan Habib Umar dan Indonesia terasa semakin spesial, apalagi banyak murid Habib Umar yang berperan aktif dalam dakwah keislaman di Indonesia, seperti Habib Jindan, Habib Sholeh, Habib Mundzir, dan banyak lagi yang lainnya.
Jangan biasakan menutup pintu dengan tujuan tidak ada tamu datang kerumah, apalagi menutup jalan memasang portal. Inilah Hikmah Memuliakan Tamu, Simak !
Selama beberapa hari, saya, Kyai Muhammad Sholeh HA, dan para murid Syeikh Gaos mengikuti perjalanan Ziaroh ke Irak. Dalam beberapa hari saya kumpul dengan beliau (baca: Abah Aos), saya bukan menilai, karena saya bukan penilai, tapi saya merasa ada hal-hal yang aneh.
Ada yang memberi nasihat, jangan membiasakan menutup pintu dengan tujuan biar tidak ada tamu yang datang! Apalagi menutup jalan dengan memasang portal. Kenapa?
Diriwayatkan ada seorang lelaki yang senang kedatangan tamu. Namun isterinya menunjukkan sikap sebaliknya. Setiap kali ia membawa tamu ke rumah, isterinya menunjukkan sikap yang tidak baik. Orang itu mengeluhkan keadaan ini kepada Rasulullah SAW.
Seseorang yang bertamu ke rumah orang lain, hendaknya memberi jeda kepada tuan rumah untuk menyelesaikan urusan yang belum terselesaikan. Bukan berarti ketika sudah salam, seakan sudah legal untuk masuk. Tidak bisa! Al Qur’an itu, menomorsatukan hattaa tasta'nisu, dimulai dari nyaman dulu.
Cerita ini pernah dikisahkan oleh As-Sayyid Al-Walid Habibana Hasan bin Ja’far As-Segaf dan beliau sendiri yang mengalaminya.
Syaikh Utsman bercerita bahwa dulu, guru beliau (namanya tidak disebut) yang juga merupakan guru dari Sayyid Muhammad Alawi, pernah bertemu dengan Rasulullah SAW yaqadhah atau secara langsung ketika sedang berziarah di Raudhah sebagaimana saat itu.
Kisah sahabat yang dipuji oleh Allah SWT di atas menyiratkan makna penting tentang menghormati dan memuliakan tamu. Selain itu, juga mengandung keutamaan dalam memberi makan berbuka bagi orang lain.
Mengobrol bersama keluarga dan tamu
Firman Allah "Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim…"
Menghadirkan tamu untuk jamuan makan
Memasukkan tamu sepuluh orang-sepuluh orang
Dimakruhkan marah dan berkeluh ketika kedatangan tamu
Ucapan tamu kepada kawan "Saya tak akan makan hingga engkau makan"
Jika seseorang bertanya "Siapa ini?" Si tamu menjawab "Saya!
Anjuran untuk memuliakan tetangga, tamu dan tidak banyak omong kecuali hal yang baik
Anjuran untuk memuliakan tetangga, tamu dan tidak banyak omong kecuali hal yang baik
Anjuran untuk memuliakan tetangga, tamu dan tidak banyak omong kecuali hal yang baik
Apa yang dilakukan oleh tamu jika ada orang lain yang ikut bersamanya tanpa diundang
Apa yang dilakukan oleh tamu jika ada orang lain yang ikut bersamanya tanpa diundang
Kebolehan memintakan ijin orang lain untuk mengikuti undangan, dioptimiskan dibolehkan
Kebolehan memintakan ijin orang lain untuk mengikuti undangan, dioptimiskan dibolehkan
Kebolehan memintakan ijin orang lain untuk mengikuti undangan, dioptimiskan dibolehkan
Kebolehan memintakan ijin orang lain untuk mengikuti undangan, dioptimiskan dibolehkan
Memang memuliakan tamu adalah bagian dari iman, tetapi Islam juga memberikan panduan untuk menjaga keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban. Tuan rumah berhak menjaga kehidupannya, sementara tamu juga harus menghormati waktu dan keadaan tuan rumah.
Dalam menghadapi fitnah yang mengancam keimanan, dianjurkan bagi seorang muslim untuk mengambil langkah-langkah bijak, termasuk hijrah (pindah) dari daerah yang dikuasai oleh orang-orang kafir ke wilayah Islam.