Selanjutnya, sebelum dilakukan tawajjuh Akbar Wakil Mursyid Abiya Muhammad menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan metode pelaksanaan tawajuh di hadapan ribuan jamaah yang memadati masjid tersebut.
Dalam perjalanan sufinya, Syekh Bahauddin mengatakan bahwa beliau berpegang teguh pada jalan yang ditempuh Nabi dan sahabatnya. Salah satu ungkapan beliau mengatakan bahwa sangatlah mudah mencapai puncak pengetahuan tertinggi tentang monoteisme (tauhid), tetapi sangat sulit mencapai makrifat yang menunjukkan perbedaan halus antara pengetahuan dan pengalaman spiritual.
Ketika Sirhindi berhasil mengukuhkan dirinya sebagai penerus Baqi’ Billah di Delhi, Taj al-Din yang dianggap sebagai saingannya yang gigih dalam membela konsep wahdatulwujud, dengan kecewa meninggalkan Delhi kemudian menetap di Makkah. Di sana, seorang sufi yang cukup masyhur, Ahmad bin Ibrahim bin ’Allan, menjadi muridnya dan kemudian menjadi khalifahnya.
Tarekat Naqsyabandiah #2: Syekh Muhammad Bahauddinsyah Naqsyabandi Sang Pelopornya
Tarekat Naqsyabandiah #3: Silsilah Tarekat Naqsyabandiah Bersambung Hingga Rasulullah, Benarkah?
Tarekat Naqsyabandiah #4: Penyebaran dan Pengembangan Tarekat Naqsyabandi Perdana Ke Luar Asia Tengah
Tarekat Naqsyabandiah #5: Tarekat Naqsyabandiah Berkembang Ke Nusantara
Tarekat Naqsyabandiah #6: Syekh Muhammad Waly Al- Khalidy Pelopor Tarekat Naqsyabandiah Aceh
Tarekat Naqsyabandiah #7: Tarekat Ini Populer dengan Banyak Nama
Tarekat Naqsyabandiah #8: Syekh Muhammad Amin Kurdi Mengupas Tarekat Naqsyabandiah
Tarekat Naqsyabandiah #10: Kualifikasi Sosok Mursyid Dunia Tarekat
Tarekat Naqsyabandiah #11: Guru Spiritual Sang Mursyid ada Syaratnya
Tarekat Naqsyabandiah #12: Syarat Mursyid Versi Syekh Muhammad Amin Kurdi
Tarekat Naqsyabandiah #13: Ini Syarat Mursyid Menurut Kitab Tanwirul Qulub
Dalam penelusuran catatan sejarah, Abu Lueng Ie lahir pada tahun 1921 M, tepatnya di Gampong Cot Cut, sebuah gampong yang berada dalam wilayah Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar
Tuan Syekh Abdul Wahab pertama kali mendapat pendidikan Quran langsung dari ayahnya. Setelah ayahnya wafat, ia belajar kepada Tuanku Muhammad Shaleh Tambusai dan Tuanku Haji Abdul Halim Tambusai dan Syekh Muhammad Yusuf di Semenanjung Melayu selama dua tahun
Rombongan yang dipimpin Almursyid Abon Tajuddin Usman Al-Fauzi pimpinan dayah dan suluk tarekat Naqsyabandi ini selain menziarahi kuburan Syekh Abdul Wahab Rokan juga bersialturrahmi dengan Mursyid Syekh Hasyim Al-Syarwani, Tuan Guru Babussalam Ke-X, Cucu Syekh Abdul Wahab Rokan