Seorang suami seharusnya didahului dengan berpuasa hari Kamis, dan berbuka hanya dengan air putih (tidak boleh makan apapun) sampai tengah malam. Kemudian dilanjutkan shalat hajat.
LADUNI.ID, Jakarta - Ketika mendengar kata “tirakat”, ada sebagian orang, kelompok, jamaah, yang secara otomatis menyorotkan LCD otaknya pada kanvas “devinisi”.
Para ulama memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan transfer ilmu pengetahuan kepada generasi yang akan datang. Tanggung jawab inilah yang menuntut mereka untuk mendokumentasikan ilmu-ilmu yang diberikan Allah kepada mereka melalui guru mereka,
Suatu ketika, Syaikh Abdul Qodir al-Jailani, Sultonul Awliya’, pernah ditanya oleh murid-muridnya. “Ya Syaikh, kenapa anak-anak anda tidak sama dengan anda.”
Ada satu penggalan kisah yang menarik tentang al-Sari al-Saqathi (w. 867), sufi besar dari Baghdad, yang dikisahkan dalam kitab-kitab tasawuf klasik seperti Ihya’ Ulumiddin atau Risalah Qusyayriyyah.
Habib Muhammad melakukan tirakat berpuasa selama tujuh tahun, hanya bersahur dan berbuka dengan tujuh butir kurma. Pernah selama satu tahun hanya berbuka dengan lima mud gandum.
Wahai para santri, ketahuilah bahwa 'tirakat /riyadhoh' adalah suatu karunia dan anugerah yang sangat agung dari Allah Swt. yang akan diberikan kepada siapa saja yang mau berusaha. Maka berusahalah yang semaksimal mungkin mumpung anda masih dalam kesempatan yang sangat mudah untuk bertirakat.
Rekruitmennya cukup sulit. Sarat masuk menjadi penghuni pesantren ini harus puasa ngrowot 40 hari, 1 tahun, 2 tahun sampai 3,5 tahun. Setiap santri baru diberi masa puasa berbeda. Setelah lulus dilanjutkan puasa dawud.
Jika ingin memiliki seorang anak yang sholeh, alim, dan ajli ibadah hendaknya kedua orangtua “nirakati” anaknya, cara nirakati pun telah banyak diajarkan oleh para ulama
bahwa Bu Nyai Termas istri KH Abdullah Bin Abdul Mannan al-Tarmasi merupakan seorang wanita shalihah yang rajin shalat malam