Pesantren Miftahul Ulum Tulungagung adalah pondok pesantren yang memadukan antara pondok pesantren salaf dan modern
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin atau yang akrab di sebut PPHM merupakan salah satu sumbangsih dan wadah bagi pendidikan Islam di Indonesia yang mempelajari khasanah ilmu-ilmu agama yang bernuansa salafi (kuno)
Berawal dari pengajian tersebut, maka terbentuklah pondok pesantren yang kemudian ia beri nama Pesantren Salafiyah MA'DINUL'ULUM.
Pondok Pesantren Panggung berada di Pusat Kota Tulungagung, tepatnya berada di sebelah selatan Alun-Alun Kota Tulungagung kurang lebih 400 meter barat jalan kalau dari arah Alun-Alun.
Pondok Pesantren Daruttaibin didirikan oleh KH. Moh. Syamsudin Dimyathi pada tahun 1948. Kegiat an utama Pondok Pesantren Al-Islami Assalafi Daruttaib in adalah pendidikan keagamaan, mulai tingkat das ar hingga menengah.
SMK NU Tulungagung adalah sekolah kejuruan yang berkompeten untuk siswa siap untuk bekerja, sekolah ini berafiliasi dengan LP Ma'arif
Dalam perkembangannya, madrasah yang dirintis KHR.AbdulFattah menjadi cikal bakal ponpes tertua di wilayah Mangunsari, Kabupaten Tulungagung
Ponpes Jawaahirul Hikmah terletak di Kota tulungagung, tepatnya di dsn Tumpuk Desa Besuki Kec. Besuki Kab. Tulungagung.Yaitu sebelah selatan 25 km dari central kota tulungagung
Sering dengan berkembangnya Pondok Pesantren sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia dan disusul dengan tumbuhnya berbagai madrasah
Pondok Pesantren Raudlatul Musthofa bukanlah pondok baru, melainkan meneruskan dari Pondok Lor yang terletak di desa pundensari bagian utara dan didirikan pada tahun 1800-an oleh asuhan Maulana Udjang Abdun atau biasa disebut Mbah Abdun yang menerapkan sitem salaf murni.
Siapa sangka, desa ini ternyata menyimpan sejuta misteri, khususnya mengenai penghuninya yang pernah mendiami kawasan tersebut sekitar 500 ribu sampai satu juta tahun lalu.
KH Ali Shodiq Umman Ulama Nahdlatul Ulama Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur
KH. R. Abdul Fattah Ulama Nahdalatul Ulama Tulungagung Jawa Timur
Salah seorang Mursyid Thariqoh Syaziliyah yang masyhur adalah KH Abdul Jalil Mustaqim, Tulungagung Jawa Timur. Kiai Jalil juga mengasuh pesantren bernama Pesantren PETA (Pesulukan Thariqoh Agung), Tulungagung.
Harlah NU di PCNU Tulungagung pagi (Ahad, 7/3/2021) diisi dengan seminar dan diskusi. Ada peserta yang bertanya bahwa faktor kelompok tertentu yang menggunakan cara perang untuk menyebarkan Islam berdasarkan hadis
Pesantren al-Falah Trenceng, Sumbergempol, Tulungagung Jawa Timur
Pesantren Al Fattahiyyah - Ngranti Boyolangu Tulungagung Jawa Timur
KH. R. Abdul Fattah lahir pada Kamis Pon, 11 Syawal 1290 H/1872 M, beliau dengan nama asli Muhammad Ma’ruf ini lahir dari pasangan KH Hasan Tholabi dan Nyai Dhokinah.
KH. Abdul Djalil Mustaqim putra dari KH. Mustaqim Husain yang juga seorang mursyid dan seorang pejuang kemerdekaan
Pesantren Tahfidz adalah lembaga pendidikan Islam yang khusus didedikasikan untuk menghasilkan generasi Qurani yang ulung dalam menghafal, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an.
KH. Asrori Ibrahim lahir pada tahun 1927, Beliau merupakan putra dari Kyai Ibrohim, salah satu tonggak berdirinya Pondok Pesantren Panggung Tulungagung.
KH. Abdul Aziz lahir di Tulungagung, tepatnya di desa Mojosari, Kecamatan Kauman tahun 1942. Mengenai tanggal dan bulan tidak diketahui secara pasti. Nama asal beliau adalah Moedamsir.
Secara resmi pondok berdiri pada tahun 1994 yang diresmikan oleh KH. Nurul Huda, pengasuh Pondok Ploso Mojo Kediri, dengan nama “MIA” (Ma‟hadul Ilmi Wal Amal) yang nantinya diharapkan menjadi tempat bagi para pencari ilmu serta pengamalannya.
Kyai Haji Dimyathi dilahirkan pada tahun 1875. di Dusun kauman, desa campurdarat, kecamatan Campurdarat, kabupaten Tulungagung. Beliau adalah putra ke 6.