Sebagaimana biasa kajian rutin Ahad malam di Masjid Raya Mujahidin Pontianak dengan acuan Kitab Dalil al-Falihin Li Thuruq Riyadh ash-Shalihin karya Syekh Muhammad bin 'Allan as-Shiddiqi, kali ini pembahasan Bab Keutamaan Zuhud. Z
Sesudah menandatangani bukti penerimaan gaji tersebut, Gus Dur menyerahkan amplop coklat itu kepada Alwi Shihab, sambil berkata dg bergurau: “Kamu harus membeli jas yang bagus. Menteri luar negeri jangan memalukan,”.
Saya sangat menghargai upaya sejumlah ormas Islam di berbagai negara dengan beragam jalan yang ditempuh, berupa slogan, jihad dengan makna yang lebih luas, dan sebagainya. Namun, saya meyakini peradaban Islam yang dahulu diraih oleh umat Islam adalah mereka yang memiliki keunggulan secara pribadi.
Belakangan ini banyak komentar miring dan fitnah kepada beliau. Saya membela dan bersaksi.
Salah satu kajian dan praktik dalam tasawwuf adalah bersikap zuhud. Ketika disebut kata zuhud, maka biasanya stereotip yang sering muncul adalah dikaitkan dengan hidup menyepi, menjauhi masyarakat, berpakaian lusuh, tidak memiliki harta dan hal-hal lain yang bersifat menjauhi 'keduniawian'. Padahal pandangan ini belum tentu sepenuhnya benar.
Di balik kezuhudan Gus Dur tersebut, memang tidak terlepas dari warisan sifat (gen) yang berasal dari leluhurnya, atau dalam kajian psikologis, lebih dikenal dengan Teori Hereditas.
Makam Ulama KH Abdul Mannan Syukur Malang Jawa Timur
Beliau lahir sekitar tahun 1924/1925, Kiai Hasani sudah yatim semenjak masih dalam usia dini.
Suatu kali, Imam Hasan Al Basri ditanya sahabat nya, Apa rahasia zuhudmu didunia ini?
alam Kitab An-Nawadir karya Syaikh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah Al-Qalyubi terdapat suatu kisah yang menarik untuk disimak. Suatu kali Abu Yusuf Ya’qub bin Yusuf bercerita tentang salah seorang sahabatnya yang unik.a
Salah satu kajian dan praktik dalam tasawuf adalah bersikap zuhud. Jika disebut kata zuhud, maka biasanya stereotip yang sering muncul adalah dikaitkan dengan hidup menyepi, menjauhi masyarakat, berpakaian lusuh, tidak memiliki harta dan hal-hal lain yang bersifat menjauhi keduniawian.
Salah seorang Mursyid Thariqoh Syaziliyah yang masyhur adalah KH Abdul Jalil Mustaqim, Tulungagung Jawa Timur. Kiai Jalil juga mengasuh pesantren bernama Pesantren PETA (Pesulukan Thariqoh Agung), Tulungagung.
Suatu hari, saat istri beliau berada di tempat cucian baju sambil memegang gayung untuk mengambil air dari dalam kolam, membatin dalam hatinya: “Ya Allah, aku ingin memiliki emas.”
Dalam psikologi, zuhud itu sama dengan orientasi masa depan, di mana seseorang harus memiliki tiga hal, yakni motivation, planning dan evaluation. Orang yang zuhud adalah orang yang berorientasi masa depan.
Secara Bahasa zuhud diambil dari kata zahida fiihi wa’anhu, zuhdan wawa zahaadatan yang artinya berpaling dari sesuatu, meninggalkannya karena kehinaannya atau rasa penyesalan atas membunuh seseorang
Kemajuan teknologi pada era globalilasai pada saat ini telah melahirkan berbagai kemudahan dalam hidup manusia. Namun disisi lain, kemajuan juga menggeser tata nilai dalam kehidupan
Bentuk-bentuk kecerdasan qalbiah seperti kecerdasan intelektual, emosi, moral, spiritual, dan beragama sulit dipisahkan, sebab semuanya merupakan perilaku qalbu
KH. Abdullah Hadziq adalah putra pendiri Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara, KH. Hasbullah
Zuhud adalah perpindahan dari suatu hal, kepada hal lain yang lebih baik. Sebagian ulama menjelaskan makna zuhud lebih spesifik lagi, yaitu meninggalkan kecintaan terhadap dunia dan isinya
Cinta dunia tidak terkait langsung dengan mencari, memiliki, dan menggunakannya, tapi terkait dengan cara menyimpannya. Mencari, memiliki, dan menggunakan dunia tidak dilarang, bahkan dianjurkan. Asalkan dunia yang dicari dan dimiliki tidak dipakai untuk merusak, tapi memperbaiki yakni untuk kemaslahatan.
Imam Ghazali sebelum mengarang kitab Ihya' itu beliau mengarang kitab Al Wasith dan Al Basith (Kitab FIkih). Artinya sebelum mengarah ke tasawuf, beliau juga menyenangi dan mendalami ilmu syariat seperti fiqih. Sehingga kita yang mengaku zuhud itu hendaknya memahami arti zuhud yang sebenarnya, dan bertaubat ketika salah memahami arti zuhud.
Gus Lik adalah putra dari KH. Said dan Nyai Maemunah dari Banjar Mlati, Jamsaren, Kediri, yang sejak dulu dikenal sebagai pribadi yang zuhud, rendah hati namun sangat berwibawa. Karenanya, tidak heran jika banyak di antara jamaahnya yang menitikkan air mata ketika mendengarkan nasihat-nasihat beliau.