Masyarakat Malang dan sekitarnya mengenal dua tokoh ulama yang sama-sama kharismatik, sama-sama ahli hadits, sama-sama pendidik yang bijaksana.
KH. Muhammad Nur adalah pendiri Pesantren Langitan. Beliau adalah sosok inspiratif yang penuh dengan kesabaran dan ketelatenan memberikan bimbingan mulai tingkat dasar sampai lanjut di bidang agama secara Istiqomah. Beliau tak segan-segan mendatangi rumah per rumah untuk menyebarkan ajaran agama Islam.
KH. Muhammad Khozin adalah pengasuh pesantren yang membina dengan penuh mujahadah dan ketekunan. Setidak-tidaknya, dengan ilmunya, kesederhanaannya dan budi pekertinya yang luhur serta kewibawaannya, beliau mampu menempatkan Pondok Pesantren Langitan tetap dalam perkembangan yang sangat baik.
KH. Rizqi Dzulqornain al-Batawi., M.A adalah ulama Nahdlatul Ulama (NU) asal Betawi, Jakarta.
Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari lahir pada tahun 612M. Zaid bin Tsabit merupakan keturunan Bani Khazraj, yang mulai tinggal bersama Nabi Muhammad ketika ia hijrah ke Madinah. Ketika berusia berusia 11 tahun, Zaid bin Tsabit dikabarkan telah dapat menghafal 11 surah Alquran.
Ketika mendirikan Pondok Bendo (kurang lebih tahun 1889 M) dan mempunyai santri pertama mbah khozin sudah berumur 60 tahun, kemudian beliau memimpin kurang lebih 70 tahun (meninggal 24 dzulqo’dah 1378 H / 1 Juni 1959M). usia beliau kurang lebih sekitar 130 tahun.
Syekh Ihsan al-Jampesi terkenal sebagai seorang ulama yang pendiam dan tak suka publikasi. Padahal beliau adalah salah satu ulama yang paling berpengaruh dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah nusantara pada abad ke-19 (awal abad ke-20).
KH. Dr. Abun Bunyamin, MA Ulama Nahdlatul Ulama Purwakarta Jawa Barat
Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi merupakan anak bungsu dari pasangan Habib Ali bin Muhammad Al- Habsyi,