Ummu Mundzir binti Qais adalah salah satu wanita yang memeluk Islam dan ikut dalam dua kali baiat yang penuh berkah di hadapan Rasulullah SAW sehingga beliau diberi gelar Mubayi’at al-Baiatain (orang yang berbait dua kali)
Sultan Agung bermaksud menegakkan ideologi negara dan untuk itu membuat dirinya sendiri menjadi suri tauladan bagi seluruh rakyat Mataram yang dipimpinnya, baik dalam kedudukannya sebagai kepala negara maupun sebagai pemimpin agama.
Kabsyah binti Rafi’ adalah ibu dari sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Sa’ad bin Mu’adz dan Amr bin Mu’adz. Beliau merupakan salah satu sahabat wanita Rasulullah SAW yang pertama masuk Islam sejak hadirnya dakwah Islam di kota Madinah.
Namanya aslinya adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim namun lebih dikenal dengan Ummu Syuraik. Beliau berasal dari kabilah Ghafathan yang sangat disegani oleh bangsa arab kala itu dan beliau juga merupakan salah satu sahabat perempuan Nabi Muhammad SAW.
Atikah binti Zaid merupakan keturunan dari salah satu kabilah Quraisy yang baik nasabnya. Beliau adalah istri dari para syuhada yaitu Abdullah bin Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Zubair bin Awwam, dan Husein bin Ali bin Abu Thalib.
Habib Muhammad bin Thohir bin Ali Ba’abud lahir di desa Bour Hadramaut, desa yang letaknya beberapa kilo meter dari kota Sewun
Nama lengkapnya adalah Abu Abdurrahman Thawus bin Kaisan al-Yamani al-Humairi al-Jundi, maula Bahir bin Raisan, dan dikatakan juga beliau sebagai maula Hamdan.
Wahb bin Munabbih adalah salah satu ulama generasi tabiin yang berdarah Persia, karena orang tuanya berasal dari Khurasan (Iran timur laut. Beliau adalah ulama yang ahli dalam bidang sejarah.
Nama lengkapnya adalah Abu Ishak bin Ibrahim bin Musa bin Muhammad Al-Lakhami Al-Gharnathi dan beliau lebih dikenal dengan panggilan Syatibi.
Rufaidah Al-Islamiyah merupakan salah satu orang yang pertama menganut Islam di Madinah dari marga Aslam yaitu salah satu marga dari suku Khazraj.