INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
KH. Edi Junaedi Nawawi adalah seorang tokoh agama yang disegani dan dihormati di kota yang punya motto Akhlakul Karimah. Anak pertama dari delapan bersaudara pasangan H Nawawi dan Hj Siti Khodijah
KH. Noor Hadi, Al Hafidz kelahiran Demak 12-12-1950 kota wali yang menyelesaikan Tahfidzul Qur’an dihadapan Al Fadhil Al ‘Allamah Syaikh KH. R. Arwani Amin, Al Hafidz Kudus Jawa Tengah.
Syekh Abdullah Afifuddin lahir di Desa Sangga Lima, Kecamatan Gebang Langkat 3 Maret 1895. beliau merupakan putra bungsu dari Ali bin Panglima Bahar bin Syekh Ibrahim Waliyullah yang memiliki silsilah keturunan dari Maghribi Afrika Utara.
KH. A. Rifa’i Romly adalah sosok yang sangat bersahaja, memandang hidup apa adanya sehingga terkesan tanpa beban. Kalau berceramah kerap kali menggunakan bahasa yang elementer dan akrab dengan bahasa harian orang-orang Jawa Timur, karenanya mudah dipahami mulai dari jamaah Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah maupun santri-santri Darul Ulum.
Abdul Hamid Abdullah, SH, M.Si, ditulis menggunakan ejaan lama Abd Hamid, lahir di Mojoagung, Jombang, 11 Desember 1952
Raden Sutisna Sendjaya dikenal sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Al-Mawa’idz; Pangrodjong Nahdlatoel ‘Oelama yang diterbitkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Tasikmalaya pada bulan Agustus 1933.
K.H. Fathurrahman Kafrawi (lahir 1901-1969) adalah Menteri Agama Indonesia kedua yang menjabat pada tahun 1946-1947. Selain itu ia bersama Abdul Kahar Muzakkir juga berjasa dalam mendirikan Sekolah Tinggi Islam yang kemudian berubah menjadi Universitas Islam Indonesia, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ジャカルタ - 礼拝と祈りは、特に神の力を信じる宗教家にとって、人間の生活にとって重要な部分である。祈りは、崇高な資質を持つアッラーの助けを信じて、様々な問題を解決するための道具として役立つ。例えば、借金の返済、糧の拡大、救済、伴侶の獲得、問題解決の容易さ、敬虔な子供の獲得、円満な家庭の実現、指導者の選択などである。
KH. Asmoeni Iskandar lahir pada tanggal 5 Agustus 1933 di Dusun Pucanganom, Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Beliau merupakan putra dari pasangan H. Iskandar Munsyarif dan Hj. Aminatun.
KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj yang kerap disapa Kang Muh lahir pada 7 Desember 1958 di Desa Kempek, Gempol, Cirebon.