KH. Moh. Baqir Adelan lahir pada tanggal 30 Agustus 1934 M. Atau 19 Jumadil Ula 1354 H. di desa Kranji kecamatan Paciran kabupaten Lamongan putera ke 6 dari 12 bersaudara.
Les pratiques et les prières sont des éléments essentiels dans la vie humaine, surtout pour les personnes religieuses qui croient en la puissance divine. La prière sert de soutien pour résoudre divers problèmes avec la conviction que l'aide d'Allah SWT, qui possède des qualités sublimes, viendra.
KH. Slamet Abdul Kholiq atau yang biasa dipanggil dengan KH. Abu ‘Amar lahir di Desa Pengkol, Kaligawe, Pedan, Klaten. Beliau merupakan keturunan dari para ulama pejuang. Ayahnya bernama KH. Abdul Ghoniy bin KH. Maulani bin KH. Muqoyyad bin KH. Muqdi (Mukowi) bin KH. Fatuhuddin Makam Gumantar.
KH. Muhammad Sholih Tsani bernama kecil Muhammad Nawawi. Beliau lahir di Desa Rengel, Tuban, pada tahun 1254 H. Ayahnya bernama Madyani (KH. Abu Ishaq) dan ibunya bernama Rosiyah binti KH. Muh. Sholih Awal.
KH. Ma’ruf Zubair lahir pada tanggal 22 Mei 1958 M (3 Dlulqo’dah 1377 H) di Sarang. KH. Ma’ruf Zubair tidak menikmati indahnya kasih sayang dari Sang Ayahhanda karena di usianya yang masih sangat belia, beliau ditinggal wafat sang Ayahhanda, KH. Zubair Dahlan.
Ketika berumur tujuh tahun Kyai Dahlan dan keluargnya pindah ke Yogyakarta untuk mengadu nasib. Di sinilah perjalanan Kyai Dahlan di mulai. beliau memulai sekolah di SR (Sekolah Rakyat) di Suryodinatan.
KH. Chudlori lahir di Tegalrejo. Beliau merupakan putra kedua dari sepuluh bersaudara, dari pasangan K. Ikhsan dan Ibu Mujirah.
Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag lahir di Dasan Baru, Loteng, pada tanggal 27 Agustus 1975. Ayah Masnun bernama HM. Tahir dan ibunya bernama Hj. Asmaul Husna.
KH. Muhammad Salman Dahlawi adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshuriyah, Popongan, pesantren tertua di Klaten. Sejak 21 Juni 1980, Pesantren Popongan berganti nama menjadi Pondok Pesantren Al-Manshur, untuk mengenang pendirinya, bersamaan peresmian yayasannya.
Dr. KH. Idham Chalid atau yang kerap disapa dengan panggilan Pak Idham lahir pada 27 Agustus 1922 di Setui, dekat Kecamatan Kotabaru, bagian tenggara Kalimantan Selatan.