KH. Ali Maksum adalah putra pertama dari hasil perkawinan KH Ma’shum bin KH. Ahmad Abdul Karim dengan Ny. Hj. Nuriyah binti KH Muhammad Zein Lasem, yang lahir pada tanggal 2 Maret 1915 di desa Soditan Lasem kabupaten Rembang
Suara dzikir dan bacaan shalawat hampir tidak pernah berhenti terucap dari lisan beliau. Meskipun sudah larut malam, seringkali terdengar lantunan dzikir dan shalawat dari kamar beliau.
Setelah belajar sekitar 13 tahun di Pesantren An Nida, KH. Mahfudz Asirun pun meminta izin kepada Syekh Muhajirin untuk benar-benar pulang kampung untuk melanjutkan dan mengembangkan ta’lim yang sudah beliau rintis sejak lama.
Sebagai salah satu pengasuh Pesantren Lirboyo, KH. M. Anwar Manshur sangat perhatian dan telaten kepada santri-santrinya baik putra maupun putri. sering kali KH. M. Anwar Manshur menasehati para santrinya agar rajin dalam belajar dan tekun dalam beribadah untuk senantiasa mensucikan hati dan pikiran agar ilmu yang sedang di pelajari mudah di terima.
Muhammad Shalih bin Umar As-Samarani that is more familiarly known as KH. Sholeh Darat was born around 1820 AD/1235 H. in Dukuh Kedung Jumbleng, Ngroto Village, Mayong District, Jepara Regency.
KH. Muhammadun Abdul Hadi menempati posisi sebagai Wakil Rais Syuriyah bersama KH. Abdullah Salam dengan KH. Suyuthi Abdul Qadir sebagai Rais Syuriyah. Selain itu, kepakaran fiqih KH. Muhammadun Abdul Hadi menempatkan beliau sebagai A’wan Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
KH. Yusuf Muhammad, Pesantren Darus Sholah, Jember
KH. Otong Nawawi lahir hari Jum‟at pada tanggal 7 bulan Muharram tahun 1344 Hijriah atau tahun 1925 Masehi di Kampung Ciandur Kecamatan Saketi. Ayahnya bernama KH. Aslah ialah seorang ulama yang mengajar di pesantren dan mengajarkan ilmu agama kepada Otong Nawawi.
Selain melakukan dakwah keberbagai tempat, Syaikhona mendirikan Pondok Pesantren Al-Barkah pada tahun 1963. Bertujuan untuk lebih dapat melayani umat serta membantu para pelajar dan mahasiswa yang datang ke Cianjur untuk mencari ilmu.
Nyai Asmah aktif di Muslimat NU sejak 1952. beliau kemudian diberi kepercayaan untuk memimpin Muslimat NU di Kalimantan Selatan dan mendapat hak untuk membentuk beberapa cabang. beliau pun memilih untuk fokus berjuang melalui Muslimat NU.