KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah lahir 5 Agustus 1981, di Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur Lampung. Beliau merupakan keturunan ke-9 Kiyai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari, Ponorogo.
Gus Muwafiq memiliki ciri khas bersuara lantang dan berambut gondrong. Soal rambutnya yang gondrong, dalam salah satu wawancara dengan media, beliau menceritakan bahwa sudah sejak kecil membiarkan rambutnya gondrong.
Dedikasinya sebagai pengajar hukum tata negara membuat dirinya diberikan gelar kehormatan oleh Presiden berupa Satya Lencana pada tahun 2004.
H. Muhammad Laily Mansur lahir pada 6 Juni 1937, di Desa Pematang Benteng Alabio, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Beliau merupakan putra terakhir dari tujuh bersaudara, dari ayah yang bernama H. Mansur bin H. Seman bin Abu Kasim, seorang ulama (tuan guru) terkenal di Alabio yang hidup tahun 1845 sampai 1959.
H. Mustahal Achmad lahir pada 8 Januari 1935, di Solo. Beliau merupakan putra Kiyai Masyhud, seorang Kiyai besar yang dikenal, khususnya sebagai ahli ilmu nahwu.
Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy dilahirkan di kota Tarim, Hadramaut, pada hari Selasa 15 Safar tahun 1316 H/1896 M.
Auliya’ ini dikenal banyak membawa angin segar bagi umat, terutama di kota Tuban dan sekitarnya, sosok Habib Abdul Qadir dalam kesehariannya dikenal sebagai pribadi yang ramah tamah
Di antara keistimewaan Madrasah An-Nahdhoh ini adalah meluluskan lebih awal murid-muridnya yang unggul untuk membantu mengajar di situ. Di antara sekian banyak siswanya, terpilihlah Al-Habib Abdul Qodir untuk diluluskan dan diizinkan mengajar.