Shafiyah binti Huyay adalah salah satu istri Nabi Muhammad SAW yang berasal dari suku Bani Nadhir. Dan ayahnya merupakan kepala suku Bani Nadhir.
Ummu Habibah dilahirkan tiga belas tahun sebelum kerasulan Muhammad Shalalahu ‘Alaihi Wassalam dengan nama Ramlah binti Shakhar bin Harb bin Uinayyah bin Abdi Syams. Ayahnya dikenal dengan sebutan Abu Sufyan
Ummu Salamah adalah seorang Ummul-Mukminin yang berkepribadian kuat, cantik, dan menawan, serta memiliki semangat jihad dan kesabaran dalam menghadapi cobaan, lebih-lebih setelah berpisah dengan suami dan anak-anaknya.
Sayyidah Zainab binti Jahsy lahir di Mekkah dua puluh tahun sebelum kenabian. Ayahnya adalah Jahsy bin Ri’ib, dia tergolong pemimpin Quraisy yang dermawan dan berakhlak baik.
Zainab binti Khuzaimah adalah istri Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan kesabaran, kedermawanan, dan sifat santunnya terhadap orang miskin sehingga di zaman Jahilliyah beliau dikenal dengan nama Ummul Masakin (Ibu orang-orang miskin.
Shafiyyah merupakan putri dari Abdul Muthalib bin Hasyim yang juga saudari dari singa Allah Hamzah bin Abdul Muthalib. Beliau juga seorang sahabat dan bibi Nabi Muhammad SAW.
Sufyan bin Uyainah memiliki nama lengkap yaitu Abu Muhammad Sufyan bin Uyainah bin Maimun Al Hilali Al Kufi.
Sulaiman bin Yasar Al-Hilali Al-Madani tabi'in Fuqaha Madinah
Untuk memudahkan pengawasan terhadap daerah-daerah Banten yang tersebar luas, seperti Lampung, Solebar, Bengkulu, dan lainnya, diangkatlah penggawa-penggawa dan dalam waktu tertentu diharuskan datang ke Banten.
Sultan Agung bermaksud menegakkan ideologi negara dan untuk itu membuat dirinya sendiri menjadi suri tauladan bagi seluruh rakyat Mataram yang dipimpinnya, baik dalam kedudukannya sebagai kepala negara maupun sebagai pemimpin agama.