TGH. Abdul Halim dilahirkan di desa Sesele pada pertengahan abad ke-19. Terkait tahun tepatnya ada perbedaan riwayat, ada yang mengatakan ia lahir pada tahun 1845 M, dan ada yang meriwayatkan pada tahun 1853 M.
TGH. Abhar Muhyiddin adalah salah satu mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah melalui jalur KH. Mustain Romli Jombang yang kemudian ia sebar luaskan ajarannya ke wilayah Pugutan, Lombok Barat (sekarang Mataram).
Tuan Guru Haji Lalu Ibrohim Muhammad Thoyyib, nama kecilnya Lalu Aqib Ibrahim. Lahir di Dusun Cempaka Putih Desa Aik Dareq Kecamatan Batukliang Lombok Tengah NTB tahun 1953.
TGH. Umar Kelayu lahir, pada 1268 Hijriah atau bertepatan dengan 1851 Masehi di Desa Kelayu, Lombok Timur. Beliau merupakan putra dari pasangan Kiai Ratana alias Syekh Abdullah dan Hajjah Siti Aminah.
Darul Mua’rrif muncul sebagai sebuah dayah yang disegani di Aceh dan sekitarnya. Para pelajarnya disamping berasal dari Aceh, juga ada yang berasal dari luar Aceh, seperti Riau, Padang, Palembang, Bengkulu. Bahkan banyak juga yang berasal dari negara tetangga, Malaysia.
Amir Husein Almujahid dilukiskan sebagai seorang pejuang yang akan senantiasa menginspirasi generasi setelahnya untuk mencintai ilmu, memaknai hidup dalam lentera Islam, menjadi sumbu penerang dan mengisi nikmat kemerdekaan dengan bekal diri yang berkekuatan spiritual dan bermarwah.
Tgk. H. Abdul Aziz bin M. Shaleh adalah ulama besar dari Aceh dan merupakan pengasuh pesantren MUDI MESRA Aceh
Tgk. H. Abu Wahab Abbas Seulimum adalah sosok ulama Aceh dan pendiri Dayah Ruhul Fata Seulimeum
Nama lengkapnya Tgk. H. Abdullah bin Ibrahim bin Muhammad, di lahirkan di desa Tanjong Bungong, Ulee Gle, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya (sebelumnya Kabupaten Pidie) pada 7 Muharram 1359 H. atau akhir tahun 1940 M. Ulama ahli ilmu falak (astronomi) ini menceritakan, orang tuanya berasal dari Panteue Brueh, Tanah Luas Aceh Utara,
Tgk. H. Hasanoel Bashry (Abu Mudi) beliau adalah seorang ulama kharismatik dari Aceh dan seorang pengasuh Dayah MUDI MESRA Aceh