KH. Hasyim Muzadi lahir di Desa Bangilan, Tuban, Jawa Timur, tanggal 8 Agustus 1944, setahun sebelum Indonesia merdeka, dari pasangan H. Muzadi dan Hj. Rumyati yang merupakan pedagang tembakau kecil-kecilan.
KH. A. Musallim Ridlo tumbuh dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Kyai Musallim kecil mendapat didikan agama langsung dari sang ayah Almaghfurlah KH. A. Masruri. Ketika para santri lain masih terlelap tidur, Kyai Musallim mengaji seorang diri di bawah penerangan lampu minyak.
KH. A. Rifa’i Romly adalah sosok yang sangat bersahaja, memandang hidup apa adanya sehingga terkesan tanpa beban. Kalau berceramah kerap kali menggunakan bahasa yang elementer dan akrab dengan bahasa harian orang-orang Jawa Timur, karenanya mudah dipahami mulai dari jamaah Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah maupun santri-santri Darul Ulum.
KH. Abdul Warits Ilyas lahir di Guluk-Guluk Sumenep pada tanggal 12 November 1938. Beliau putra dari pasangan KH. Mohammad Ilyas Syarqawi dengan Nyai Arfiyah binti Zainuddin.
KH. Abbas Djamil Buntet lahir pada hari Jumat 24 Zulhijah 1300 H atau 1879 M di desa Pekalangan, Cirebon. Beliau merupakan putra sulung KH. Abdul Jamil
Biografi KH. Abdul Adzim bin Oerip, Salam Beliau dijawab Langsung oleh Nabi Muhammad SAW