KH. Amin Siroj adalah kiai kharismatik asal Gedongan, Cirebon yang terkenal alim terutama dalam penguasaannya terhadap gramatika Bahasa Arab, terutama bidang ilmu nahwu, beliau juga mampu menggubah syair indah dalam Bahasa Arab secara irtijaliyyah (spontanitas).
KH. Aminullah lahir di Hadramaut sebuah daerah di negara Yaman yang terletak di bagian selatan Jazirah Arab. KH. Aminullah berasal dari keluarga yang taat beribadah. Ayahnya, yang konon bernama Mas’ud (Dalam biografi KH Mahalli, ayah KH Aminullah disebutkan bernama Maulana Umar Mas’ud, yang dikenal juga dengan sebutan Pangeran Perigi) adalah keturunan marga Al-Haddar,
KH. Amir Idris beliau adalaha ulama Pekalongan yang berjasa mendirikan PCNU di Kabupaten Pekalongan
KH. Amiruddin Mu’in merupakan pendiri Pondok Pesantren Sabilur Rosyad dan Yayasan Pendidikan Sabilur Rosyad Al Utsmani, beliau lahir di Sidoarjo tanggal 22 maret tahun 1950, beliau dilahirkan dari pasangan KH. Abdul Mu’in dan Hajah Alimah
Dalam perjalanan hidupnya, KH. Amirullah Ilyas sangat gigih dan penuh semangat dalam memperjuangkan nilai-nilai Aswaja NU di tengah masyarakat. Bersama KH. Zaini Sulaiman, KH. Amirullah mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Az Zainiyah dan Masjid Al-Husniyah.
KH. Anang Sya'rani Arief dilahirkan sekitar tahun 1914, di Kampung Melayu, Martapura. Sejak kecil beliau sudah dididik ilmu keagamaan Islam dari orang tua beliau sendiri yang terkenal alim dan saleh.
KH. Anas Abdul Jamil beliau adalah ulama besar dari Buntet Cirebon, Pengasuh pesantren Buntet, dan Muqoddam Tarekat Tijaniyah di Cirebon.
Berperawakan kurus tinggi, berhidung mancung dengan sorot mata tajam namun teduh, mengingatkan kita kepada ciri-ciri fisik imam agung Asy Syafi’i rah.a. Itulah sosok Kiai Haji Anas Mahfuzh
KH. Aniq Muhammadun atau yang kerap disapa dengan panggilan KH. Aniq lahir pada 30 Desember 1952 di Pondohan, Tayu, Pati.
KH. Anis Mansur Arsyad dilahirkan pada tanggal 10 Juni 1964 M, lahir di Buntet Pesantren Cirebon yang merupakan anak kedua dari pernikahan Kyai Arsyad Ilyas dengan Nyai Sa‘diyah.