KH. Mandhur Temanggung lahir di Parakan, Temanggung, pada 1862 M. Ayah beliau, Joyo Jendul, merupakan salah seorang pengikut Pangeran Diponegoro.
KH. Marzuqi Dahlan merupakan putra bungsu dari empat bersaudara, dari pasangan KH. Dahlan dengan Nyai Artimah. Beliau lahir tahun 1906 M, di Desa Banjarmelati, sebuah desa di bantaran barat Sungai Brantas, Kota Kediri.
Sejak kecil, KH. Marzuqi Mustamar dibesarkan dan dididik oleh kedua orang tua dengan disiplin ilmu yang tinggi. Beliau dididik dengan belajar Al-Qur’an dan dasar ilmu agama.
Kiyai Mas Alwi Abdul adalah salah satu pendiri Nahdlatul Ulama bersama Kiyai Abdul Wahab asbullah dan Kiyai Ridlwan Abdul dan lainnya, yang ketiganya bergerak secara aktif sejak NU belum didirikan.
KH. Masduqi Abdurrahman lahir di Dusun Ponggok Desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang. Dia merupakan anak ke-5 dari delapan bersaudara, pasangan KH Abdurrahman Bahri dengan Nyai Dewi Maryam. Sejak kecil Kiai Masduqi sudah mencintai ilmu agama.