Perhatikan, O. Muhammad, para pemimpin kaummu itu Mereka begitu congkak, arogan dan munafik.
Alangkah indah sekaligus sungguh menakjubkan. Tuhan menurunkan wahyu-Nya yang pertama kepada Nabi Muhammad dengan kata “Iqra” (Bacalah). Mengapa bukan “U'bud Rabbak" (Sembahlah Tuhanmu)?. Mengapa bukan "Qul Huwa Allah Ahad" (katakan, Dia, Allah itu Esa)
Aku pikir Ramadan tahun ini, 1440 H/ 2019 M memperlihatkan nuansa dan fenomena yang sangat menarik yang jauh berbeda dari Ramadan sebelumnya. Ada nuansa religiusitas dan praktik spiritualitas yang intens : puasa, shalat tarawih, zikir, baca al-Qur'an dan i'tikaf,
Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa, memiliki 17.504 pulau (7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama), dan memiliki 742 bahasa. Kebhinekaan itu disatukan di Indonesia ini.
Usai ziarah ke Maulana Rumi, aku menuju Bukit Aladdin untuk istirahat sejenak dan minum Cai, sambil memandangi kota Konya, Turki. Ia berada di dekat makam Syamsi Tabriz, guru Rumi. Aladdin merupakan nama salah satu sultan yang memerintah di Kesultanan Seljuk.
- Lalu aku ngaji apa di pesantren pada bulan Ramadan?. Kitab apa saja yang pernah saya baca pada bulan Ramadan? Bagian saya adalah kitab-kitab tipis/kecil dan lebih bernuansa akhlaq atau tasawuf dan pengembangan wacana. Kitab-kitab yang diaji bermacam-macam,
Namun kita harus tahu jihad itu seperti apa. Jangan bicara jihad kalau sedang emosi, itu setan bukan jihad namanya. Bedakan antara emosi dengan jihad.
Kiai Munif menjadi sosok yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar. Kamar yang selalu dalam keadaan gelap gulita, tanpa secercah cahaya.
Aktifitas pesantren lain pada dan selama Ramadan adalah "Ngaji Pasaran", begitu istilah yang populer di kalangan para santri. Yakni mengaji kitab "turats", klasik, yang harus khatam dalam bulan ramadan. Hampir di semua pesantren di Jawa menyelenggarakan kegiatan ini. Ngaji pasaran diadakan dari pagi sampai tengah malam,
Tahun 1960, saat usiaku 6 tahun Kiyai Mahfuzh Thaha, kiyai yang ganteng asal Lebaksiu Tegal menjadi menantu Kiyai Syathori. Beliau menikah dengan adik ibu saya. Bersamaan dengan pernikahan beliau aku disunat/dikhitan.