- Lalu aku ngaji apa di pesantren pada bulan Ramadan?. Kitab apa saja yang pernah saya baca pada bulan Ramadan? Bagian saya adalah kitab-kitab tipis/kecil dan lebih bernuansa akhlaq atau tasawuf dan pengembangan wacana. Kitab-kitab yang diaji bermacam-macam,
Namun kita harus tahu jihad itu seperti apa. Jangan bicara jihad kalau sedang emosi, itu setan bukan jihad namanya. Bedakan antara emosi dengan jihad.
Kiai Munif menjadi sosok yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar. Kamar yang selalu dalam keadaan gelap gulita, tanpa secercah cahaya.
Aktifitas pesantren lain pada dan selama Ramadan adalah "Ngaji Pasaran", begitu istilah yang populer di kalangan para santri. Yakni mengaji kitab "turats", klasik, yang harus khatam dalam bulan ramadan. Hampir di semua pesantren di Jawa menyelenggarakan kegiatan ini. Ngaji pasaran diadakan dari pagi sampai tengah malam,
Tahun 1960, saat usiaku 6 tahun Kiyai Mahfuzh Thaha, kiyai yang ganteng asal Lebaksiu Tegal menjadi menantu Kiyai Syathori. Beliau menikah dengan adik ibu saya. Bersamaan dengan pernikahan beliau aku disunat/dikhitan.
Saya dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan pesantren di Arjawinangun, namanya Pondok Pesantren Darut Tauhid yang didirikan oleh kakek saya, KH. A. Syathori.
Saat ini muncul statemen seperti judul di atas, seperti diskon besar-besaran jelang lebaran, ini baik bagi emak-emak militan dalam shoping. Atau ceramah agama bahwa pahala Ramadhan juga besar, ini juga baik bagi muslim yang taat.
Bergelut dengan kitab-kitab/buku-buku memang sangat mengasyikkan dan menggairahkan. Saya selalu ingat pepatah Arab yang mengatakan
Kamu kenapa, Cah Bagus?" Bu Guru mengelus kepala muridnya yang mungil. Si bocah mendongak. Matanya lesu. Ibu saya di rumah sakit, Bapak di kantor polisi..."
Di waktu muda Gus Munif tak seperti lazimnya seorang putra kiyai,Gus munif lebih senang cangkruk dipinggir jalan bergaul dengan geng motor, pebalap motor liar di jl .Doho kota Kediri.